Senin 03 Jul 2017 20:24 WIB

Jenazah Ii Solihin Dimakamkan Secara Militer

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Andi Nur Aminah
Anggota Basarnas mengusung peti berisi jenazah korban kecelakaan helikopter Basarnas di Temanggung, pada upacara pemberangkatan jenazah di Lanumad Ahmad Yani Semarang, Jawa Tengah, Senin, (3/
Foto: Antara/R. Rekotomo
Anggota Basarnas mengusung peti berisi jenazah korban kecelakaan helikopter Basarnas di Temanggung, pada upacara pemberangkatan jenazah di Lanumad Ahmad Yani Semarang, Jawa Tengah, Senin, (3/

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Kedatangan jenazah Mayor Laut (P) Anumerta Ii Solihin yang meninggal dalam kecelakaan helikopter Basarnas di Temanggung, Jawa Tengah (Jateng), disambut tangis duka keluarga. Jenazah tiba di rumah keluarganya di Desa Pangkalan, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon, Senin (3/7) sekitar pukul 12.30 WIB.

Tangis keluarga langsung pecah saat jenazah pria yang menjabat sebagai Wing Udara Skuadron 400 Lanudal Surabaya itu dikeluarkan dari ambulans. Setelah dibawa masuk ke dalam rumah, jenazah selanjutnya dishalatkan di masjid desa setempat.

Setelah upacara penyerahan dari keluarga ke negara, yang dipimpin langsung oleh Komandan Pusat Penerbang Angkatan Laut, Kolonel Laut (P) Heru Prasetyo, jenazah Mayor Laut (P) Solihin akhirnya dimakamkan secara militer. Pria kelahiran Cirebon, 29 Februari 1988 itu dimakamkan di pemakaman desa setempat.

Saudara sepupu Solihin, Saniah, menjelaskan, Solihin merupakan anak pertama dari tiga bersaudara pasangan Rali dan Basiri (almh). Adik kedua Solihin juga lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) dan saat ini berpangkat Letda.

Selain meninggalkan ayah dan dua orang adik, Solihin juga meninggalkan istri yang sedang hamil muda, Rizki Nanda Pratiwi. Solihin menikahi Rizki pada 5 Februari 2017 lalu.

Di kampung halamannya, Solihin dikenal sebagai sosok yang santun dan bermasyarakat. Kepulangannya ke kampung halaman pun selalu dinantikan keluarga dan masyarakat di desanya. Menurut Saniah, Solihin sempat berlebaran di kampung halamannya. Bahkan, pada Sabtu (1/7), Solihin sempat bercengkrama lama dengan keponakan-keponakannya. "Biasanya kalau main dan ngobrol sama anak-anak itu cuma sebentar, tapi kemarin itu lama. Akrab sekali," kata Saniah.

Selain itu, walaupun sibuk, Solihin juga mengunjungi semua keluarga besarnya. Bahkan, dia selalu minta untuk didoakan.

Pada Ahad (2/7) pagi, Solihin kembali untuk bertugas. Pada Ahad (2/7) malam, keluarga pun sangat terkejut karena mendengar Solihin tewas dalam kecelakaan helikopter Basarnas HR 3602 di Candi Roto, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.

Sementara itu, Komandan Pusat Penerbang Angkatan Laut, Kolonel Laut (P) Heru Prasetyo, menyatakan, almarhum Solihin merupakan putra terbaik bangsa yang gugur dalam menjalankan tugas. Dia pun menyampaikan bela sungkawa yang sebesar-besarnya kepada keluarga korban. "Kami berharap keluarga yang ditinggalkan bisa tabah," tutur Heru. Sebagai penghargaan, pangkat almarhum pun dinaikkan setingkat dari Kapten menjadi Mayor Anumerta.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement