REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Menteri Luar Negeri (Menlu) Jerman Sigmar Gabriel melakukan kunjungan diplomasi ke negara-negara Teluk yang sedang terlibat sengketa. Kunjungan tersebut merupakan bagian dari upaya internasional untuk menemukan solusi dari krisis Teluk.
Gabriel memulai kunjungan diplomasinya ke Arab Saudi. Di sana, ia bertemu dengan Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel Al-Jubeir di Jeddah. Dalam sebuah konferensi pers seusai pertemuannya dengan Al-Jubeir, Gabriel mengungkapkan salah satu solusi untuk mengakhiri krisis Teluk, yakni dengan memerangi pendanaan terhadap kelompok teroris bersama-sama.
"Kita semua tahu bahwa (dukungan pendanaan) ini tidak diatur oleh negara, namun seringkali oleh orang-orang swasta. Tapi entah bagaimana kita harus mengakhiri dukungan di wilayah untuk organisasi teroris dan ekstremis," kata Gabriel menerangkan, seperti dilaporkan laman Middle East Monitor, Selasa (4/7).
Dalam kesempatan tersebut ia juga meminta Dewan Kerjasama Teluk, termasuk Qatar sebagai anggotanya, untuk tetap kuat dan bersatu. Sebab menurutnya keretakan hubungan antara Qatar dan negara-negara Teluk dapat mempengaruhi kepentingan semua pihak, termasuk Jerman, untuk memerangi terorisme dan ekstremisme.
Dari Arab Saudi, Gabriel akan segera bertolak ke Uni Emirat Arab. Di sana dia juga akan membahas perihal krisis Teluk. Selanjutnya dia akan mengunjungi Qatar dan mengakhiri perjalanan diplomasinya di Kuwait.