Kamis 06 Jul 2017 12:24 WIB

Pemerintah Masih Berutang ke Pertamina Rp 30 Triliun

Rep: Frederikus Bata/ Red: Nidia Zuraya
Pertamina
Foto: Antara/Widodo S Jusuf
Pertamina

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) terus berkoordinasi dengan pemerintah terkait pembayaran tunggakan dana subsidi bahan bakar minyak dan elpiji. Hingga Maret 2017, utang pemerintah ke perusahaan plat merah tersebut sekitar Rp 30 triliun.

"Kami intens komunikasi dengan Kementerian ESDM dan Kementerian Keuangan," kata Vice President Corporate Communication Pertamina, Adiatma Sardjito saat dihubungi Republika, Kamis (6/7).

Mengenai harga BBM penugasan dan bersubisidi, serta elpiji yang tidak berubah, menurutnya tidak bermsalah dengan operasional Pertamina. Ia menegaskan sebagai BUMN, perusahaan tersebut wajib menjalankan apa yang ditugaskan negara.

"Saya melihatnya bukan berpengaruh atau nggak (dengan keuangan perusahaan). Pertamina itu dibentuk sebagai perusahaan negara, jadi kami menjalankan apa yang menjadi kebijakan negara. Ya kan bisnisnya pertamina ga hanya itu (penjualan BBM)," ujar Adiatma.

Sebelumnya pada Rabu (5/7) Direktur Utama Pertama Elia Massa Manik mengatakan telah mengirimkan surat ke Pemerintah terkait tunggakan tersebut. Ia berharap segera ada pelunasan demi menunjang operasional perusahaan.

Saat ditemui di acara Halal bi Halal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Menteri ESDM, Ignasius Jonan mengatakan pihaknya akan membayar tunggakan tersebut. Meski demikian ia tidak mengetahui kapan pembayaran itu dilakukan.

"Kalau itu dibayar sih, kan itu tagihan Pertamina. Kapan itu coba tanya Menteri Keuangan (Sri Mulyani)," tutur Jonan.

sumber : Center
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement