REPUBLIKA.CO.ID, PROBOLINGGO -- Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata, dan Kebudayaan Kabupaten Probolinggo M Sidik Wijanarko mengatakan kegiatan Festival Eksotika Bromo yang digelar 7-8 Juli di lautan pasir Bromo diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke Gunung Bromo.
"Kunjungan wisatawan di Gunung Bromo selalu meningkat setiap tahunnya sehingga diharapkan dengan adanya festival yang menampilkan berbagai kebudayaan Tengger dan berbagai daerah bisa semakin banyak wisatawan yang datang ke Bromo," kata Sidik di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Jumat (7/7).
Kegiatan Festival Eksotika Bromo tersebut sengaja digelar sebelum peringatan upacara Yadnya Kasada yang akan berlangsung pada 9-10 Juli 2017. Festival melibatkan ratusan seniman dari berbagai daerah yang datang sukarela untuk memeriahkan kegiatan tersebut
Sidik menyebutkan beberapa kesenian dan kebudayaan dari luar daerah yang ikut memeriahkan kegiatan festival itu di antaranya dari Bali, Gowa, Ponorogo, dan Bondowoso. "Sehingga wisatawan tidak hanya menyaksikan kesenian warga Tengger, namun berbagai daerah," kata Sidik.
Ia berharap wisatawan mancanegara dan domestik bisa tinggal lebih lama di Bromo dengan adanya kegiatan Festival Eksotika Bromo. Selain melihat ritual adat warga Tengger dan keindahan alam Bromo, wisatawan juga bisa menyaksikan atraksi kesenian dan kebudayaan dari berbagai daerah.
Camat Sukapura Yulius Christian berharap kegiatan Festival Eksotika Bromo dapat menggairahkan wisata budaya Tengger karena selama ini banyak wisatawan yang datang ke Bromo hanya untuk melihat keindahan alam Gunung Bromo.
Selain itu, Yulius juga berharap kegiatan itu bisa meningkatkan perekonomian warga di Kecamatan Sukapura yang berada di sekitar lautan pasir atau kaldera Bromo. "Sebagian besar (warga) menggantungkan perekonomian dari sektor pariwisata," kata dia.
Agenda festival hari ini, yaitu penampilan kesenian Tari topeng Gunungsari Tengger, Musik Daul Sakera Pamekasan, Jaranan Wahyu Tunas Budaya, Musik Jegog Suar Agung Jembrana Bali, Jaranan Slining, Tari Mahameru dari Lumajang akan ditampilkan di lautan pasir kaldera Bromo.
Pada 8 Juli 2017 atau Sabtu besok akan dibacakan Puisi Kidung Tengger, Sendratari Kidung Tengger, Tari Topeng Gunungsari, Musik Daul Sakera Pamekasan, Jegog Suar Agung Jembrani Bali, Tari Pepe `pepe Bainea Ri Gowa, Reog Ponorogo.
Di lokasi Desa Wisata Jetak pada 7-8 Juli juga akan berlangsung Pawai Obor, Konser Musik Wadya Bala STKW, Tari Pepe `pepe Bainea Ri Gowa, Jaranan Wahyu Tunas Budaya.