REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- PT PLN (Persero) Area Kupang, Sabtu (8/7), melakukan pemadaman listrik di daerah ini selama lima jam akibat pengujian beban (load rejection) Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) IPP Bolok. "Pemadaman listrik di Kota Kupang dan sekitarnya ini berlangsung sekitar lima jam dari pukul 08.00-13.00 siang," kata Manager PT PLN (Persero) Area Kupang ELpis Sinambela.
Dia menyebutkan, sejumlah titik lokasi yang akan terkena pemadaman itu terjadi pada sebagian wilayah di Kota Kupang, seperti Tenau, Bolok, Oesapa, Lasiana, Oebufu, Penfui, Liliba, Kelapa Lima Matani, Oepoi, TDM, Naimata, Wali kota, dan lainnya. Selain itu, pemadaman juga pada sejumlah perguruan tinggi yakni Kampus Undana, Kampus Politani, dan Kampus Politeknik hingga wilayah Kabupaten Kupang, seperti Oesao, Camplong, Naibonat, Oelamasi, Sulamu, Pariti, Tablolong, Raknamo dan sekitarnya.
Elfis menjelaskan, dalam pengujian beban PLTU IPP Bolok dilakukan pengerjaan yang dimungkinkan terjadi kegagalan sinkronisasi, sehingga beban harus dilepas atau dilakukan pemadaman aliran listrik sekitar 10 megawatt (MW). Karena itu, ia menyampaikan permohonan maaf kepada pelanggan listrik setempat atas ketidaknyamanan yang disebabkan pemeliharaan jaringan tersebut.
"Apabila terdapat hal-hal yang kurang jelas atau gangguan serta keluhan jaringan kelistrikan lainnya silakan menghubungi pusat kontak kami melalui telepon (0380) 123," katanya.
Deputi Manager Hukum dan Humas PT PLN (Persero) Wilayah NTT Sulistiyoadi Nikolaus secara terpisah mengatakan pengujian beban dilakukan secara bertahap sampai maksimal secara baik dari pembangkit baru hingga masuk ke Sistem Timor di Pulau Timor yang eksisting saat ini. "Proses pembangunan PLTU IPP Bolok hampir selesai dan siap beroperasi dengan kapasitas 16,5 x 2 MW setelah masuk ke sistem," katanya.
PLTU Bolok, katanya lagi, merupakan salah satu pembangkit listrik yang dibeli PLN untuk meningkatkan keandalan sistem pembangkit karena beban listrik di Kota Kupang sebagai ibu kota Provinsi NTT serta sejumlah kabupaten di Pulau Timor terus meningkat. Kapasitas pembangkit PLTU IPP Bolok itu nantinya akan ditambah dengan pembangkit dari kapal (marine vessel power plant) dengan kapasitas 60 MW plus cadangan daya 60 MW yang sudah beroperasi sejak awal tahun.
Nikolaus menjelaskan, selama ini kebutuhan listrik di daerah itu mengandalkan tiga pembangkit utama, PLTU Bolok (13 MW), PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Diesel) Tenau (47 MW), dan PLTD Kuanino (10 MW). Namun sejak masuk pembangkit dari kapal yang selanjutnya ditambah dengan PLTU IPP Bolok, maka ketersediaan daya dari pembangkit akan semakin andal untuk Pulau Timor yang sudah terkoneksi dalam satu sistem, dari Kota Kupang menuju Kabupaten Kupang, Timor Tengah Selatan, Timor Tengah Utara hingga Malaka, dan Kabupaten Belu.