REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Setidaknya 600 warga sipil tewas dalam serangan pasukan gabungan pimpinan AS melawan kelompok IS di Irak dan Suriah, sejak serangan dimulai pada 2014. Hal itu terungkap dalam laporan yang dikeluarkan oleh pihak gabungan pada Jumat.
Menurut laporan, serangan yang secara tidak sengaja menewaskan setidaknya 603 warga sipil ini terjadi antara Agustus 2014 dan Mei 2017. Jumlah itu jauh lebih rendah dari angka yang disebutkan oleh kelompok pemantau.
Kelompok pemantauan Airwars mengatakan, setidaknya terdapat 4.354 warga sipil tewas akibat serangan udara pasukan gabungan.
Laporan terbaru dari pihak gabungan itu, juga memuat sebuah insiden pada 17 April, di dekat kota Abu Kamal, Suriah. Disebutkan 25 warga sipil tewas dan 40 lagi terluka, dalam serangan terhadap di sebuah markas besar kelompok IS. Serangan tersebut menyebabkan ledakan sekunder di bangunan yang berdekatan.
Sejak dimulainya serangan melawan petempur IS, pasukan gabungan telah melakukan hampir 22 ribu serangan dan telah menerima laporan jatuhnya 727 korban sipil.