REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komunitas Sarjana Hukum Muslim Indonesia (Kshumi) mengutuk keras setiap tindakan kekejian, teror, kriminal dan percobaan pembunuhan terhadap Hermansyah atau siapapun. Pelaku pembacokan terhadap ahli informatika tersebut dinilai telah membahayakan ketenangan dan kedamaian di tengah masyarakat.
Ketua Eksekutif Nasional Kshumi, Chandra Purna Irawan mengatakan, pihaknya meminta dan mendorong kepada aparat penegak hukum untuk segera mengusut, mengungkap dan menangkap pelaku kriminal.
"Pelaku teroris sesungguhnya seperti ini, karena ini membahayakan ketenangan dan kedamaian yang terbangun ditengah masyarakat dan dikhawatirkan akan membangkitkan amarah masyarakat," kata Chandra kepada Republika, Senin (10/7).
Ia mengungkapkan, pihaknya akan berupaya memberikan bantuan hukum baik secara litigasi dan nonlitigasi. Ia juga menyeru kepada seluruh Sarjana Hukum Muslim untuk meningkatkan soliditas dan solidaritas untuk kemaslahatan umat.
"Kami mendoakan semoga korban dan keluarga diberikan kesabaran, ketabahan dan kekuatan. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan pertolongan," ujarnya.
Sebelumnya, Hermansyah sebagai Saksi Ahli Informatika kasus dugaan chat mesum Habib Rizieq Shihab (HRS) dengan Firza Husein diserang sekelompok orang tidak dikenal pada Ahad (9/7). Akibatnya, dia mengalami luka bacok di sejumlah bagian tubuh.
Ahli informasi dan teknologi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) ini juga pernah menjadi narasumber di acara Indonesia Lawyer Club TV One. Saat itu dia menyatakan chat Rizieq Shihab dan Firza Husein hasil rekayasa.
Baca juga, MPR Minta Aparat Usut Tuntats Penyerangan Hermansyah.