Senin 10 Jul 2017 17:27 WIB

GNPF MUI Bantah Simpulkan Motif Pembacokan Hermansyah

Rep: Ali Mansur/ Red: Bayu Hermawan
Barang bukti mobil Avanza putih B 1068 ZFT yang merupakan mobil korban pembacokan pakar IT ITB, Hermansyah sedang dilakukan identifikasi oleh pihak kepolisian Polres Depok dan Polres Jakarta Timur di RS Hermina, Depok, Ahad (9/7).
Foto: Republika/Rusdy Nurdiansyah
Barang bukti mobil Avanza putih B 1068 ZFT yang merupakan mobil korban pembacokan pakar IT ITB, Hermansyah sedang dilakukan identifikasi oleh pihak kepolisian Polres Depok dan Polres Jakarta Timur di RS Hermina, Depok, Ahad (9/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF), Munarman membantah bahwa pihaknya telah membuat kesimpulan atas insiden penyerangan Hermansyah, ahli IT saksi kasus chat palsu Habib Rizieq Shihab-Firza Husein.

Munarman menegaskan, justru ia meminta agar pihak kepolisian mendesak pihak Kepolisian untuk segera menuntaskan kasus tersebut secara terang benderang.

"Tidak benar GNPF sudah menyimpulkan kasus ini. Saya bersaksi karena ketika Ustadz Bachtiar Nasir (UBN) diwawancara, saya di samping UBN," tegasnya saat dikonfirmasi melalui seluler, Senin (10/7).

Terkait pemberitaan Bachtiar Nasir yang menyimpulkan bahwa kasus pembacokan Hermansyah tak ada kaitannya dengan status dia sebagai saksi ahli Habib Rizieq Shihab. Munarman mengingatkan kepada media agar tidak memutar-balikkan fakta khususnya hasil wawancara narasumber hanya untuk kepentingan kelompok tertentu.

"Kutip pernyataan nara sumber dengan sebenar-benarnya. Ini jelas merugikan GNPF MUI terutama UBN," tegas Munarman.

Lanjut Munarman, akibat pemutar balikkan fakta tersebut, UBN dikritik masyarakat karena dianggap tidak berpihak kepada Hermansyah. Kata Munarman pihak kepolisian sendiri belum mengumumkan hasil penyelidikannya, sehingga mustahil jika UBN membuat pernyataan tersebut.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement