REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terdapat tiga masjid di Kota Buenos Aires, yakni Masjid Al-Tauhid yang dibangun komunitas Syiah pada 1983 dengan bantuan dari Kedutaan Besar Iran di Argentina, kemudian Masjid Al-Ahmed dari CIRA yang didirikan pada 1986 dengan bantuan dari Arab Saudi dan Libya, serta King Fahd Islamic Cultural Center yang diresmikan pada 2000 atas inisiatif Kerajaan Arab Saudi untuk Muslimin Argentina. Masjid yang ketiga inilah yang kemudian menjadi masjid terbesar, tak hanya di Argentina, tapi juga di Amerika Latin.
The King Fahd Islamic Cultural Center merupakan masjid yang sekaligus menjadi pusat kebudayaan Islam yang terletak di kawasan Palermo Buenos Aires. Masjid ini berdiri atas hasil kunjungan kenegaraan Presiden Argentina, Carlos Menem, ke Arab Saudi pada 1995.
Pemerintah Argentina menghibahkan lahan seluas 34 ribu meter persegi untuk kemudian dibuat masjid dengan proyek dan dana dari Pemerintah Saudi. Masjid megah ini pun rampung dengan menghabiskan dana hingga 30 juta dolar AS atau sekitar Rp 300 miliar.
Dirancang oleh arsitek Saudi Zuhair Faiz, masjid ini sangat kental dengan gaya Timur Tengah lengkap dengan kubah dan menara. Kapasitas masjid dapat menampung jamaah hingga 1.200 pria dan 400 wanita. Tak hanya ruang ibadah, terdapat pula pusat budaya, perpustakaan, taman, sekolah Islam untuk tingkat dasar dan menengah, hingga asrama yang dapat menampung hingga 50 siswa.