Selasa 11 Jul 2017 12:56 WIB

Ivanka Dikritik di G20, Trump Serang Clinton

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Teguh Firmansyah
Putri Presiden Donald Trump, Ivanka Trump dan suaminya Jared Kushner.
Foto: AP
Putri Presiden Donald Trump, Ivanka Trump dan suaminya Jared Kushner.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat Donald Trump membandingkan putrinya Ivanka Trump dengan putri pertama mantan presiden Bill Clinton.  Sebelumnya Ivanka dikritik karena menduduki kursinya dalam pertemuan para pemimpin dunia G20 di Hamburg, Jerman.

Trump dan Chelsea Clinton pun terlibat perdebatan di dunia maya karena komentar Trump tersebut.

Dalam status di Twitter, Trump menyatakan keputusannya untuk membiarkan Ivanka mengambil tempat duduknya di pertemuan Hamburg adalah hal yang biasa.

Trump mengatakan media akan bersorak “CHELSEA FOR PRES!” Jika Hillary Clinton melakukan hal yang sama. Sementara Chelsea menjawab cuitan Trump bahwa orang tuanya tidak akan pernah melakukan hal tersebut.

 “Saya meminta Ivanka untuk menduduki kursi. Sangat biasa,” kata Trump di Twitter, seperti dikutip BBC, Selasa (11/7). “Angela M setuju!” tambahnya yang mengacu pada Kanselir Jerman Angela Merkel.

“Jika Chelsea Clinton diminta untuk menduduki kursi ibunya, seperti ibunya menyerahkan negara kami, berita palsu akan mengatakan CHELSEA FOR PRES!”

Chelsea yang berusia 12 tahun saat ayahnya Bill Clinton dilantik sebagai presiden AS itu menanggapi cicitan Trump tersebut. “Selamat pagi Bapak Presiden. Tidak akan pernah terpikir oleh ibu atau ayah saya untuk bertanya kepada saya. Apakah Anda menyerahkan negara kita? Saya harap tidak,” ujar Chelsea Clinton.

Akibat kejadian tersebut, Ivanka mendapatkan kritikan luas di media sosial. Ivanka duduk di antara Perdana Menteri Inggris dan Presiden Cina saat Trump meninggalkan forum untuk bertemu dengan Presiden Indonesia.

Juru bicara Gedung Putih Sarah Huckabee Sanders mengatakan, cicitan Trump tersebut bukan untuk menyerang Clinton. Tapi untuk menanggapi serangan yang  keterlaluan terhadap penasihat senior Gedung Putih tersebut.

“Jika dia tidak memiliki nama belakang seperti yang dimilikinya, saya pikir dia akan terus menerus diserang. Saya rasa kita harus bangga dengan Ivanka,” katanya.

 

Bulan lalu Trump juga melancarkan serangkaian cuitan yang menuduh keluarga Clinton memiliki hubungan tidak pantas dengan Rusia. Sementara Chelsea mengaku dia dan Ivanka berteman baik meskipun ada persaingan politik keluarga mereka. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement