REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Penjualan buku pelajaran di Kota Surabaya hingga sepekan sebelum siswa SD, SMP dan SMA masuk sekolah masih sepi. Salah satu pedagang buku di kawasan Kampung Ilmu Surabaya, Glenn Manuel (30) di Surabaya, Kamis (13/7) mengungkapkan, penjualan buku pelajaran hingga saat ini masih relatif sepi karena sekolah baru masuk 17 Juli 2017.
"Biasanya dua hari sebelum masuk sekolah baru ramai atau sekitar tanggal 15 dan 16 Juli nanti. Kalau liburan gini masih sepi," ucapnya.
Para pembeli biasanya mencari buku SD terlebih dahulu, kemudian buku SMP dan SMA. Masing-masing hanya berselang sepekan. Glenn mengaku dia menambah stok buku pelajaran, baik SD, SMP dan SMA menjelang masuknya siswa sekolah. "Saat ini saya sudah menambah stok buku pelajaran sekolah hingga ratusan eksemplar sebagai antisipasi saja karena biasanya pasti banyak pembeli yang cari buku sekolah untuk anaknya," kata Glenn.
Glenn menjelaskan saat akan pergantian tahun ajaran baru, biasanya para penerbit sudah menghubungi dirinya untuk menawarkan buku terbitan terbaru. Selain itu, pihaknya juga menambah stok.
Glenn mengemukakan buku yang paling banyak dicari adalah buku Tematik SD. Sedangkan untuk SMP dan SMA sebagian disediakan dari pemerintah dan penerbitnya juga macam-macam. "Saya kebanyakan menyiapkan banyak stok buku untuk SD. Sedangkan SMP dan SMA tidak seberapa karena orang tua kebanyakan mencari buku SD," ujarnya.
Untuk keuntungan yang didapat, Glenn mengungkapkan dia bisa meraup untung bersih mencapai Rp 2 juta per harinya. Sedangkan untuk kotornya antara Rp 4 juta sampai Rp 5 juta. "Kalau mau tahun ajaran baru memang bisa untung berkali-kali lipat dibanding hari biasa. Kalau hari biasa bisa mendapatkan Rp 500 ribu, pada tahun ajaran baru bisa mendapatkan Rp 4 juta sampai Rp 5 juta," kata Glenn.
Sementara itu Herman (46) pedagang buku di Pasar Blauran Surabaya mengungkapkan penjualan buku memang masih didominasi oleh buku-buku SD. "Memang permintaan paling banyak dari siswa-siswa SD. Makanya pedagang memperbanyak stok buku-buku SD," kata Herman.
Herman memprediksi penjualan buku pelajaran tahun ini cenderung stabil seperti tahun lalu. "Penjualan sepertinya tidak berbeda seperti tahun lalu, tapi memang penjualan buku meningkat drastis kalau tahun ajaran baru seperti ini," kata dia.