REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Persatuan Indonesia tampak bagaikan tenunan yang indah. Hal ini disampaikan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB), Muhammad Zainul Majdi saat menjadi penceramah utama dalam acara tablig akbar dan halal bihalal bersama Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) di Masjid Agung Sudirman, Denpasar, Kamis (13/7) malam.
Pria 44 tahun yang akrab disapa Tuan Guru Bajang ini menceritakan kisah dua orang perempuan penenun. Penenun pertama menenun dengan tekun di mana dia menyelesaikan kain tenunannya sampai akhir, menjualnya, dan mendapat rezeki berupa penghasilan. Penenun kedua juga merajut kain tenunnya, sayangnya dia merusak rajutannya sendiri di saat hasil pekerjaannya hampir selesai.
"Wahai umat, jangan menjadi penenun kedua," kata TGB, Kamis (13/7).
Pemimpin Negeri Seribu Masjid itu menyebut tenunan pertama adalah Indonesia. Persatuan adalah sesuatu yang sudah sejak lama dibangun bersama oleh rakyat Indonesia. Indonesia utuh karena karunia dan nikmat Allah SWT.
"Persaudaraan kita juga seperti itu. Mari kita jaga bersama," ujarnya.
Umat Islam di Indonesia memiliki banyak tradisi yang isinya mengokohkan persaudaraan. Beberapa tradisi itu adalah halal bihalal, dan maaf memaafkan. Muslim di Indonesia, kata TGB berjuang demi agama dengan cara mereka sendiri dengan penuh rasa persaudaraan.