REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Relawan Rumah Zakat kembali laksanakan ekpedisi Superqurban ke daerah pelosok di Indonesia. Kali ini destinasi ekpedisi adalah Kampung Cigadog, Dusun Sodong, Desa Sukamulya, Kecamatan Naringgul, Cianjur, Jawa Barat.
Dengan membawa misi distribusikan 1.000 kornet Superqurban, relawan yang terdiri dari empat orang bergegas menuju Kampung Cigadog, Sabtu (15/7). Kebanyakan penduduknya bemata pencaharian sebagai petani. Untuk mencapai Kampung Cigadog, relawan Rumah Zakat harus menempuh waktu kurang lebih 19 jam dari Bandung. Medan jalan pegunungan yang menanjak dan menurun, curam, serta berbatu. membuat para relewan baru sampai di Kampung Cigadog pukul 02.00 dini hari Ahad (16/07).
Normalnya, waktu untuk mecapai Kampung Cigadog tidak selama itu. Namun rute awal yang akan ditempuh tidak bisa dilalui karena kondisi jalan masih tanah merah dan sangat lembab. "Jadi terpaksa putar arah dan ambil rute memutar yang lebih jauh dan jalannya sempit dan berbatu yang hanya bisa dilewati oleh kendaraan offroad," kata salah satu relawan Rumah Zakat, Dika dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, baru-baru ini.
Dia menyebut, selama perjalan mobil offroad yang ditumpangi beberapa kali harus berhenti karena selip ban di jalan berbatu dan di jalan berlumpur. Untung saja para relawan sigap telah membawa peralatan offroad seperti winch dan tali penarik. Tidak hanya melalui jalan berbatu yang menanjak dan menurun, relawan juga harus melewati sungai yang jika hujan deras tidak bisa dilewati oleh kendaraan lantaran belum ada jembatan penghubung. Jembatan yang ada hanya bisa dilalui oleh kendaraan roda dua saja.
Sesampainya di Kampung Cigadog, tim Rumah Zakat langsung disambut oleh Ketua RT 03 Kampung Cigadog dan warga sekitar. Tampaknya warga sudah menunggu kedatangan tim. Setelah beristirahat, pada pukul 08.00 WIB didampingi oleh Ketua RT, Dadang, tim mengumpulkan warga di pelataran masjid untuk mendistribusikan kornet Superqurban. Terlihat warga sangat antusias dengan kedatangan para relawan Rumah Zakat. Hal ini terbukti dari banyaknya warga yang hadir.
“Alhamdulilah, saya merasa bangga dan senang dengan kedatangan Rumah Zakat ke kampung kami, apalagi dengan kornet Superqurban, para warga bisa makan daging karena warga di sini mah makan daging teh cuma pas ada kurban dan hajatan aja, terima kasih Rumah Zakat," ujar Dadang.
Hal yang sama disampaikan salah satu warga Kampung Cigadog, Santoso (14 tahun). “Seneng dapet kornet, seneng bisa makan daging, soalnya kalau lagi nggak ada uang makannya suka pake nasi aja campur garam, terima kasih Rumah Zakat,” ujarnya.