REPUBLIKA.CO.ID, BARCELONA -- Rumor yang menghubungkan Neymar dengan langkah sensasional ke Paris Saint-Germain (PSG) diyakini mantan presiden Barcelona Joan Gaspart sebagai 'balas dendam'. Sebab, Barcelona sempat mengganggu internal PSG dengan pendektan terhadap Marco Verratti.
"Neymar tidak akan meninggalkan Barca," kata Gaspart kepada RAC1, dikutip Football Espana, Kamis (20/7).
"Apa yang terjadi adalah bahwa PSG membalas karena mereka terganggu oleh pergerakan untuk menandatangani pemain mereka (Verratti). Mereka mencoba membuat kekacauan situasi Neymar.
Perwakilan Neymar dilaporkan sudah bernegosiasi dengan PSG. Neymar bahkan dikatakan memberi lampu hijau untuk pindah. Namun Gaspart tak percaya.
"Saya berharap Neymar membersihkan diri bahwa dia tidak akan pergi segera. (Saya harap dia) mengatakan bahwa dia senang berada di Barcelona dan rumor tersebut tidak memiliki dasar apapun," ujar Gaspart.
Sebagai penggemar Barca dan seseorang yang terlibat dalam dunia sepak bola, Gaspart mengaku paham hal ini bekerja. Ia percaya Barcelona akan memiliki Neymar selama bertahun-tahun ke depan.
"Saya yakin bahwa kita menyaksikan taktik untuk membuat (Barcelona) tidak stabil dari PSG," jelasnya.