REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Nidal Aboud, seorang warga Kristen, berdiri satu shaf bersama jamaah Muslim saat shalat Jumat di Yerusalem, Jumat (28/7). Ketika umat Muslim mengatakan, 'Allahu Akbar', ia berdiri diam dan menghargai.
Aboud yang berdoa sambil memegang Bibel hanya satu-satunya warga Kristen bersama ribuan Muslim yang ikut shalat di permukiman Wadi el-Joz, di luar Kota Tua Yerusalem. Gambar yang diambil CNN telah menjadi viral di media sosial ini dinilai sebagai bentuk kerja sama dalam konflik melawan Israel.
Selama sepekan terakhir, demonstrasi digelar warga Palestina memprotes pembatasan akses ke Masjid Al-Aqsha oleh otoritas Israel. Aparat Zionis memasang metal detector yang ditentang umat Islam seluruh dunia.
Aksi pembatasan ini dianggap warga Palestina dan umat Islam sebagai upaya Israel menguasai Al-Aqsha. Aboud, warga Palestina berusia 24 tahun yang belum pernah ikut shalat Jumat ini mengatakan, ia ingin berdiri bersama umat Islam.
"Saya punya mimpi sejak kecil ingin menyebarkan pesan cinta di seluruh dunia, saya ingin menjadi salah satu yang menanamkan cinta di hati orang-orang,: ujarnya.
"Motivasi saya adalah berdiri dalam rasa solidaritas terhadap saudara Muslim dan solidaritas terhadap warga Palestina melawan pendudukan Israel dan kebijakannya terhadap kota suci kita, apakah itu masjid atau gereja."
Ia pun menegaskan akan menolak melewati alat pendeteksi metal jika Israel menaruhnya di Gereja Suci di kota tersebut. Aboud mendesak warga Kristen dan Muslim bahkan Yahudi bersama melawan ketidakadilan kebijakan pendudukan Israel.