REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Chief Exekutive Officer (CEO) Adinda AzzahraTour, Priyadi Abadi mengatakan, pihaknya sedang mengadakan program sembilanhari untuk melayani warga Indonesia yang ingin berwisata ke Masjidil Aqsha diYerussalem dan ke Jordania. Menurut dia, saat memasuki Masjid Al-Aqsha, jamaah Azzahra Tour belum menemui kendala yang berarti.
Jadi WNI di sana sekarang lagi dalam perjalanan, tadi sayasendiri baru kontek-kontekan. Jadi, info yang terkahir yang saya dapat, bahwasampai saat ini kami Alhamdulillah rombongan kami tidak menemui hambatan yangberarti. Memang suasananya sekiit lebih ketat dibandingkan biasanya, penjagaandi mana-mana, ujarnya saat dihubungi Republika.co.id, Senin (24/7).
Menurut dia, rombongan WNI yang sedang berwisata tersebutdiperbolehkan masuk ke dalam Masjid Al Aqsha. Karena, menurut dia, konflik yangterjadi di sana hanya konflik di antara Israel dan warga Palestina saja. Sementara, turis sih alhamdulillah tidakmenemui masalah yang berarti. Kurang lebih begitu, ucapnya.
Karena itu, lanjut dia, Adinda Azzahra Tour tidak akanmelakukan penjadwalan ulang atau pun penghentian untuk memberangkatkan wargaIndonesia ke Masjid Al Aqsha. Memang dengan adanya konflik penembakan itu,situasi menang diperketat, terutama untuk masyarakat yang akan masuk ke dalam MasjilidAqsha itu, seperti dikasih metal detector dan CCTV dan itu yang membuatmasyarakat Palestina itu protes, ucapnya.
Priyadi mengimbau kepada warga Indonesia yang ingin keMasjid Al Aqsha agar tidak takut dengan adanya pemberitaan media-media TimurTengah, yang mendramatisir seakan-akan suasana di Al Aqsha mencekam.
Padahal tim kami di sana mengatakan, sebetulnya ya biasaaja sih karena memang dari dulu daerah konflik. Dari era 1980-1990 ini pernahterjadi, jadi bukan baru ini terjadi. Tapi kami tetap mewaspadai dan teruspantau perkembangannya. Tentunya yang menyangkut keselamatan jamaah itu prioritas kami, kata Priyadi.