Selasa 25 Jul 2017 12:18 WIB

Raja Yordania Minta Netanyahu Hormati Status Quo Al-Aqsha

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Teguh Firmansyah
Raja Yordania Abdullah II.
Foto: Reuters/Jonathan Ernst
Raja Yordania Abdullah II.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM  -- Raja Yordania Abdullah mendesak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk segera menyingkirkan detektor logam dari Masjid Al-Aqsha.

Dalam saluran telepon, Netanyahu dan Raja Abdullah membahas krisis Masjid Al Aqsha yang disebut Israel sebagai Temple Mount. Keduanya juga membahas pembunuhan di Kedutaan Besar Israel di Amman yang dipicu oleh krisis Masjid Al-Aqsha.

"Ada kebutuhan mendesak saat ini. Harus dilakukan pembongkaran detektor yang menyebabkan krisis saat ini," kata Raja Abdullah kepada Netanyahu, Senin, (24/7).

Seperti dilansir media Israel, Haaretz, selama percakapan telepon mereka, Raja Abdullah terus mendesak Netanyahu untuk  menyingkirkan detektor logam yang ditempatkan di pintu masuk Masjid Al-Aqsha.

Raja Abdullah mengatakan, penyingkiran detektor logam dilakukan untuk menghindari peningkatan konflik yang telah memanas. Selain itu ia juga meminta Netanyahu menghormati status quo Masjid Al Aqsa.

Kepala Dinas Keamanan Shin Bet Nadav Argaman melakukan perjalanan ke Amman pada Senin untuk melakukan negosiasi guna mengatasi krisis diplomatik yang berkembang di antara kedua negara.

Ini terjadi setelah seorang penjaga Kedubes Israel menembak mati seorang remaja Yordania yang mencoba menikamnya. Seorang warga Yordania lainnya juga terbunuh dalam insiden tersebut.

Di Amman, Argaman bertemu dengan Kepala Intelijen Yordania dan kembali ke Israel pada sore hari. Ia memberitahu Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengenai rincian perundingan.

Setelah mendapat berbagai desakan dari dunia internasional, termasuk Raja Abdullah, akhirnya Netanyahu menyingkirkan detektor logam dari Majid Al Aqsa.n dyah ratna meta novia           

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement