Selasa 25 Jul 2017 15:07 WIB

KCJ Operasikan Terowongan Stasiun Tebet

Red: Ratna Puspita
Pengendara sepeda motor berputar arah saat akan melintas di jalur perlintasan kereta api listrik (KRL) yang sudah ditutup di pintu perlintasan stasiun Tebet Jalan Abdullah Syafii, Jakarta Selatan, Kamis (7/4).
Foto: Antara/Reno Esnir
Pengendara sepeda motor berputar arah saat akan melintas di jalur perlintasan kereta api listrik (KRL) yang sudah ditutup di pintu perlintasan stasiun Tebet Jalan Abdullah Syafii, Jakarta Selatan, Kamis (7/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT KAI Commuter Jabodetabek akan mengoperasikan terowongan penyeberangan orang atau underpass di Stasiun Tebet.  "Pada tahap awal, PT KCJ mulai 24 Juli 2017 mengoperasikan terowongan penyeberangan orang atau 'underpass' di Stasiun Tebet," kata Vice President Komunikasi Perusahaan PT KCJ Eva Chairunisa dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (25/7).  

Dia mengatakan terowongan yang akan mempermudah pengguna ketika akan menyebrangi peron ini dibangun di kedalaman 2,5 meter di bawah jalan rel dengan panjang 10 meter dan lebar lima meter. Terowongan Stasiun Tebet juga dilengkapi dua tangga dengan panjang 11,8 meter dan lebar empat meter di peron jalur 1 atau peron yang mengarah Casablanka serta tangga sepanjang 23 meter dan lebar dua meter di peron jalur 2 atau peron yang mengarah ke Kampung Melayu.

"Underpass ini dapat menjadi solusi yang mengedepankan keamanan dan keselamatan untuk berpindah antar peron di tengah jumlah pengguna yang terus bertambah di Stasiun Tebet," kata dia. 

Eva menyebutkan pengguna KRL Di Stasiun Tebet setiap harinya rata-rata mencapai 32 ribu pengguna jasa per hari.  Jumlah tersebut meningkat sekitar 25 persen dibanding 2016 dengan rata-rata 25 ribu pengguna jasa per hari.