Rabu 26 Jul 2017 06:06 WIB

JK Ingin Ada Perbaikan di Internal Golkar

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Bilal Ramadhan
Jusuf Kalla
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Jusuf Kalla

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla menginginkan ada langkah-langkah perbaikan di internal Partai Golkar, setelah ditetapkannya Ketua Umum Golkar Setya Novanto sebagai tersangka. Jusuf Kalla mengatakan, beberapa pengurus Golkar sudah bertemu dengannya untuk meminta pendapat.

"Banyak teman-teman Golkar yang datang ke saya untuk meminta pendapat dan pandangan, tapi bagi saya ini sudah urusan DPP dan DPD masing-masing, memang tentu apabila ketumnya tersangka ya ada langkah-langkah perbaikan," ujar Jusuf Kalla yang ditemui di Kantor Wakil Presiden, Selasa (25/7).

Sebelumnya, dalam rapat pleno DPP Partai Golkar telah menyetujui keputusan untuk menugaskan Ketua Harian Nurdin Halid dan Sekretaris Jenderal Idrus Marham untuk bersama-sama melakukan koordinasi dalam menjalankan fungsi pengendalian dan tugas organisasi.

Menurut Golkar keputusan ini merupakan langkah pertama menuju perbaikan di internal Golkar. Untuk langkah selanjutnya Jusuf Kalla berharap Golkar bisa mengadakan Rapimnas. "Kita tunggu apa keputusan DPP sendiri atau mengadakan Rapimnas untuk mengambil langkah-langkah. Itu prosedurnya ada di AD/ART," kata JK.

Seperti diberitakan sebelumnya, Ketua Harian Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar Nurdin Halid menegaskan partainya tidak akan menggelar musyawarah luar biasa (Munaslub), meski Ketua Umum Golkar Setya Novanto telah menjadi tersangka korupsi proyek KTP elektronik (KTP-el). Hal itu disampaikan Nurdin, sebagai salah satu keputusan resmi rapat pleno DPP Partai Golkar.

Rapat pleno juga memutuskan berkaiatan proses pengambilan keputusan terhadap Rancangan Undang-undang tentang Penyelenggaraan Pemilu pada 20 juli 2017. Ia mewajibkan seluruh anggota Fraksi Partai Golkar hadir dalam rapat paripurna DPR.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement