Sabtu 07 Apr 2018 07:06 WIB

Phantom Auto, Pengendali Jarak Jauh Mobil Swakemudi

Phantom Auto ingin menjadi sistem cadangan untuk kendaraan otonom.

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Winda Destiana Putri
Phantom Auto, pengendali jarak jauh mobil swakemudi bermasalah.
Foto: Engadget
Phantom Auto, pengendali jarak jauh mobil swakemudi bermasalah.

REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA -- Bayangkan, Anda sedang duduk di taksi swakemudi, tiba-tiba listrik padam dan sinyal lalu lintas di wilayah Anda tidak lagi berfungsi. Agar semuanya tetap bergerak, petugas lalu lintas tiba di persimpangan, meminta kendaraan dengan pengemudi manusia bergerak tanpa banyak kesulitan.

Tapi mobil swakemudi Anda berhenti. Sebab situasinya membuat sistem mobil kebingungan. Di situlah Phantom Auto masuk. Perusahaan yang berbasis di Mountain View, California ini ingin menempatkan manusia di belakang kemudi mobil swakemudi.

Phantom Auto ingin menjadi sistem cadangan untuk kendaraan otonom. Ketika mobil swakemudi menjadi bingung atau bermasalah, pengemudi yang terlatih dari perusahaan itu mengambil alih mobil sampai sistem kemudi untuk mengendalikannya dari jarak jauh. Untuk manusia di belakang call center, tempatnya tampak sedikit seperti simulator mengemudi. Bagi orang-orang di dalam mobil, redundansi itu (terutama untuk beberapa pengguna awal), dapat meringankan pikiran mereka yang khawatir.

Saat diuji coba, mobil yang dikendalikan dari jarak jauh di Mountain View. Ketika duduk di kursi penumpang Lincoln MKZ yang dipasangi khusus, Ben Shukman, seorang pengemudi Phantom One yang terlatih mengendalikan mobil dan melaju di jalanan Silicon Valley. Pada satu titik, mobil perlu keluar dari tempat parkir, melintasi tiga jalur lalu lintas di jalan yang sibuk dan belok kiri.