REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penggunaan nanoteknologi bisa meningkatkan efisiensi baterai lithium pada mobil listrik, kata Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) Prof Dr Djarot S Wisnubroto di Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Senin (16/12).
"Energi nuklir akan menjadi salah satu pilihan pada masa depan, dan nanoteknologi akan memainkan peranan penting," ujar nya.
Pengembangan nanoteknologi di Tanah Air sangat berhubungan dengan program Mobil Listrik Nasional (MOLINA), karena baterei yang digunakan melalui pengembangan nanoteknologi, khususnya dalam peningkatan efesiensi energi.
"Dengan adanya ketertarikan antara perkembangan nanoteknologi yang mendukung "green economy" dan program MOLINA yang mendukung green energy," lanjut dia.
Nanoteknologi, kata dia, telah digunakan di berbagai bidang. Di antaranya kesehatan, membersihkan pabrik dari kontaminasi, pertanian, kimia, energi, dan lain sebagainya.
BATAN sendiri telah mempelajari mengenai nanoteknologi tersebut sejak 10 tahun yang lalu, terutama pada bidang bahan, farmasi, dan lingkungan.
Djarot menjelaskan nanomaterial memiliki sifat unik karena perbandingan permukaan yang luas terhadap rasio volumenya dan adanya efek kuantum.
"Hal tersebut menumbuhkan aplikasi material nano pada berbagai bidang sains dan teknologi seperti sel surya, reaksi katalistik, biologi, dan sebagainya," tambah dia.
BATAN juga memiliki fasilitas yang dapat berperan penting dalam pengembangan nanoteknologi. "Teknik iradiasi dan fasilitas hamburan neutron adalah contoh penting yang dapat dimanfaatkan untuk pembuatan dan karakterisasi nanomaterial," jelas dia.