Ahad 06 Jul 2014 20:55 WIB

Daimler Kembangkan Truk Tanpa Sopir

Rep: cr01/ Red: Maman Sudiaman
Perakitan mesin di Daimler, Jerman
Foto: siteselection.com
Perakitan mesin di Daimler, Jerman

REPUBLIKA.CO.ID, JERMAN -- Pengembangan teknologi mobil tanpa kemudi bukan hanya miliknya kendaraan penumpang. Produsen otomotif asal Jerman Daimler kini juga tengah mengembangkan truk Mercedes-Benz mereka agar bisa mengemudi sendiri untuk model truk tahun 2025.

Seperti yang diberitakan New York Times dari Big Think, Ahad (6/7), perusahaan baru-baru ini bahkan sudah mengenalkan prototipe truk kendali otomatis tersebut di Autobahn, Magdeburg. Truk ini mampu bereraksi terhadap lalu lintas dan mengemudikan sendiri badannya dengan kecepatan hingga 85 kilomter per jam (52 mph). Namun sang sopir tetap bisa mengambil kendali dalam keadaan darurat, mirip dengan sebuah pesawat yang dihidup dan dimatikan lewat autopilot.

Mobil tanpa kemudi merupakan bagi dari mimpi masa depan yang tengah dikembangkan saat ini. Daimler bukan satu-satunya perusahaan yang mengembangkan teknologi ini. Google dan Volvo sebelumnya sudah menguji teknologi ini.

Meski begitu, beberapa produsen otomotif asal Amerika sudah tidak lagi terlalu tertarik dengan prospek otonomos ini. Masih butuh waktu lama untuk membuktikan kesuksesannya. Apalagi pengembangan teknologi tanpa kemudi bisa jadi menggunakan teknologi QR Codes atau Cinerama yang memberikan ketidaknyamanan bagi penggunanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement