Ahad 05 Jul 2015 17:57 WIB

Tips Berkendara Aman Saat Mudik Sambil Berpuasa

Rep: MGROL38/ Red: Yudha Manggala P Putra
Mobil untuk mudik.
Foto: Republika
Mobil untuk mudik.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Mudik merupakan momen dan tradisi yang kerap dirindukan saat menjelang penghujung Ramadhan. Tak sedikit masyarakat rela berbondong-bondong menempuh perjalanan jauh demi menemui kerabat dan berlebaran di kampung halaman.

Berbeda dengan aktivitas pulang kampung lainnya, bagi muslim, mudik pada bulan Ramadhan juga disertai tantangan lain. Terutama bagi mereka yang melakukannya sambil berpuasa. Konsentrasi lebih dibutuhkan saat berkendara. Pasalnya saat puasa tubuh mengalami dehidrasi yang memengaruhi konsentrasi.

Nah, agar mudik aman dan lancar, ada beberapa hal yang bisa diperhatikan pengemudi yang berpuasa. Pebalap tanah air Fitra Eri berbagi tips bagi pengendara yang ingin melakukan perjalanan mudik saat menjalani puasa.

Menurut peraih gelar Mercedes Benz C-Coupe Touring Championship (CCTC) pada 2012-2013 ini salah satu yang harus diperhatikan saat berkendara jarak jauh sembari berpuasa adalah dengan memastikan tubuh benar-benar fit.

“Cara fit itu ada dua, bisa dengan istirahat yang cukup atau dengan nutrisi yang cukup pada saat sahur,” ujarnya saat dihubungi ROL akhir pekan lalu.

Pria yang kini menjabat Editor in Chief di www.otodriver.com ini juga menyarankan agar pemudik lebih baik memilih berkendara di jam biologis. Maksudnya waktu yang mengatur kapan tubuh beristirahat, kapan tubuh memerlukan makanan, atau kegiatan lainnya yang dilakukan tubuh selama 24 jam.

“Kalau kita biasa bangun jam berapa ya kita nyetir di jam kita bangun (tersebut). Kalau kita nggak biasa bangun jam dua pagi misalnya, ya jangan nyetir di jam dua pagi. Kita harus ikutin jam biologis tubuh kita,” kata lulusan Fakultas Teknik Mesin Universitas Indonesia ini.

“Kadang-kadang kan orang suka melawan jam yang normal supaya nggak macet, tapi itu justru yang nimbulin ngantuk,” lanjutnya.

Fitra juga memaparkan bahwa berangkat mudik yang paling baik dilakukan sesuai jam aktivitas kita. Meski begitu, dirinya tidak menampik banyak orang yang terpaksa berangkat mudik di luar jam tersebut.

Ia pun menyarankan kalau memang terpaksa melakukan itu, setidaknya diperlukan istirahat yang benar-benar cukup, minimal 7-8 jam sebelum berangkat.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement