REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Layaknya manusia, kondisi fisik kendaraan juga perlu diperhatikan setelah bekerja keras menempuh perjalanan jauh untuk mudik Lebaran. Jika tidak, mobil pun bisa 'jatuh sakit' alias tak berfungsi normal akibat mengalami kerusakan pada komponen-komponen pentingnya.
Sebab itu pengecekan mobil perlu segera dilakukan sedini mungkin. Sehingga jika ada masalah sekecil apapun bisa langsung ditanggulangi, agar tidak terjadi kerusakan lebih parah akibat diabaikan terlalu lama.
Instruktur Technical Service Training PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Ichsan Ady Permana mengungkapkan ada beberapa komponen mobil yang dapat diperiksa sendiri oleh pengendara setelah mudik. Beberapa bagian ini biasanya paling terkena dampak setelah melakukan perjalanan panjang, dengan kondisi mesin yang jarang melakukan istirahat.
"Pengemudi bisa melakukan pemeriksaan sendiri di level oli mesin, melalui stick oli, dan jumlah dari elektrolit accu atau permukaan air radiator. Karena panas, serta kerja berlebih di saat kemacetan selama mudik atau perjalanan jauh, akan berpengaruh pada konsumsi komponen tersebut," kata Ichsan Rabu (13/7).
Ia melanjutkan, dengan permukaan jalan yang mungkin tidak semulus di ibu kota, bisa dilakukan pemeriksaan pada kaki-kaki dan baut-baut chassis pada kaki-kaki mobil. Pengecekan bisa dilakukan juga pada bagian kolong mobil seperti shockabsorber dan sambungan-sambungan selang hidrolik pada sistem rem atau kopling.
Cek juga kinerja sistem rem dengan melihat langkah penekanan pedal rem, level dan kuantitas minyak rem, serta langkah tuas handbrake. Hal ini diterapkan guna mengetahui, apakah terjadi keausan pada kampas rem atau tidak.
Khusus kendaraan manual, pengendara dapat mengecek langkah, dan tenaga kaki yang dibutuhkan selama memainkan pedal kopling. Ini untuk mengetahui apakah turut terjadi keausan pada komponen kopling.
Dengan kemacetan yang panjang, Ichsan mengatakan, sebenarnya tidak akan merusak mobil. Itu selama oli mesin dan sistem pendinginnya normal atau dalam kondisi yang masih bagus. Namun, jika komponen yang dimaksud bermasalah, maka potensi kerusakan mesin bisa saja terjadi.
"Ya jelas, itu akan mempercepat keausan mesin tentunya. Panas yang berlebih, apabila sistem pendingin yang tidak bekerja maksimal dalam waktu yang lama, seperti itu bisa merusak komponen mesin seperti busi, permukaan piston, katup atau ruang bakar," ujarnya.