REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagai bagian dari percobaan publik, akan ada 100 orang bepergian di kendaraan prototipe driverless di Greenwich, London. Disebut dengan Harry, shuttle simetris ini mampu menelusuri lingkungan, tanpa kemudi.
"Menggunakan lima kamera dan tiga laser 3D, shuttle dapat menemukan lokasi sendiri. Ini juga mendeteksi pelaku lain di tempat kejadian (pejalan kaki, kendaraan, pengendara sepeda) dan akan berhenti stabil jika mendeteksi sesuatu di jalan," kata Nick Reed, Direktur Akademi di TRL, yang memimpin proyek, dilansir dari laman Mashable, Sabtu (8/4).
Dikembangkan oleh perusahaan-perusahaan Inggris Westfield Sportscars, Heathrow Enterprises dan Oxbotica, shuttle memiliki orang yang terlatih, yang dapat menggunakan keadaan darurat jika diperlukan. Sistem ini menggunakan perangkat lunak otonomi Selenium Oxbotica, yang pada dasarnya adalah otak dari shuttle, bersama dengan perangkat lunak manajemen eksternal. Kedua sistem yang berbeda untuk mengurangi risiko serangan siber.
Sebagai kendaraan di jalur yang didirikan oleh komputer, ini akan mulai melambat ketika mendeteksi orang melangkah ke area lima meter di depan. "Sangat penting bahwa masyarakat sepenuhnya terlibat dalam teknologi ini yang akan menjadi kenyataan. Proyek ini memungkinkan kita untuk menemukan bagaimana calon pengguna kendaraan otomatis menanggapinya, sehingga manfaat yang diharapkan dari mobilitas bisa dimaksimalkan," kata Reed.