REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tesla lebih dikenal dengan sedannya yang sporty. Namun bulan ini terdapat kendaraan keluaran terbaru yang dijadwalkan untuk diluncurkan lebih awal, yakni semi truk listrik pertamanya.
Dilansir dari laman Mashable, Tesla sendiri telah mengerjakan truk semi listrik pada Juli 2016 lalu. Truk-truk tersebut kemungkinan akan didukung oleh baterai Tesla, dan dilengkapi dengan rangkaian sensor mobil yang digunakan untuk teknologi penggerak otomatis Autopilot.
Karena tidak ada banyak hal terkait informasi truk ini, Adam Jonas dari Morgan Stanley, analis Tesla, berbagi beberapa prediksi menarik tentang Tesla Semi dalam sebuah catatan investor yang diperoleh dari Electrek. Jonas menganggap masuknya Telsa ke industri ini bisa menjadi 'katalisator terbesar dalam pengangkutan truk dalam beberapa dasawarsa', yang dapat menyebabkan pemisahan antara perusahaan yang siap merangkul teknologi generasi berikutnya, dan yang akan berakhir terjebak di masa lalu.
Jonas meletakkan serangkaian prediksi di catatan tersebut, menjawab beberapa pertanyaan paling mencolok tentang truk semi menjelang peluncurannya. Ia yakin truk itu akan menjadi truk semi-kelas 8, bukan kendaraan aplikasi terbatas. Itu berarti beratnya akan lebih dari 33 ribu pound, dengan kemampuan untuk mengambil semua jenis barang.
Jonas memproyeksikan semi Tesla juga akan mulai dijual pada 2020 dengan biaya sekitar 100 ribu USD atau Rp 1,3 miliar, jika operator truk menyewakan baterai secara terpisah. Truk juga memiliki jarak antara 200 sampai 300 mil per charge, untuk mendukung rute truk regional, dan mungkin yang terpenting, penyiapan listrik otonom bisa sampai 70 persen lebih murah untuk beroperasi dari tipe semi.