REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- General Motors (GM) mencari solusi untuk mengatasi beberapa tantangan transportasi terberat di dunia dengan bantuan platform sel bahan bakar otonom yang fleksibel yang diberi nama Silent Utility Rover Universal Superstructure, atau SURUS. Platform ini akan dipresentasikan pada pertemuan musim gugur Asosiasi Angkatan Darat Amerika Serikat, dan bahkan bisa diadaptasi untuk keperluan militer, tidak hanya komersial.
"SURUS mengubah teknologi sel bahan bakar listrik untuk lingkungan jalan raya dan off-road," kata Charlie Freese, Direktur Eksekutif GM Global Fuell Cell Business, dilansir dari laman Carscoops.
"General Motors berkomitmen untuk membawa sistem kinerja tinggi baru, nol-emisi untuk memecahkan tantangan yang kompleks untuk berbagai pelanggan," lanjutnya.
SURUS dilengkapi dengan sistem sel bahan bakar Hydrotec GM yang baru, fitur otonom dan komponen chassis truk. Sistem propulsi berkinerja tinggi tanpa emisi, yang mengurangi paparan manusia terhadap bahaya dan meminimalkan beban logistik apapun. Manfaat lainnya termasuk operasi yang tenang, mobilitas off-road, konfigurasi lapangan, torsi tinggi, pembangkit listrik yang dapat diekspor, pembangkit air, dan waktu pengisian bahan bakar cepat.
Beberapa aplikasi yang saat ini dievaluasi oleh General Motors untuk SURUS adalah truk utilitas, pembangkit listrik darurat, sistem pengiriman kargo yang fleksibel, muatan komersial, truk ringan dan menengah, dan konfigurasi khusus militer.
Platform ini memiliki dua unit penggerak listrik canggih, sistem baterai lithium-ion, dan sistem sel bahan bakar Gen 2. Ini juga dilengkapi dengan four-wheel steering, kemampuan penyimpanan hidrogen dan sistem suspensi yang canggih. Sistem penyimpanan hidrogen dikatakan menawarkan jangkauan lebih dari 400 mil atau 643 kilometer.