REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Produsen mobil Korea, Hyundai Motor Group, akan meningkatkan produksi kendaraan berbahan bakar hidrogen (fuel cell) menjadi 700.000 unit setahun pada 2030. Hyundai juga akan menjajaki peluang bisnis baru untuk memasok sektor transportasi, pembangkit listrik, dan sistem penyimpanan energi lainnya pada masa mendatang.
Hyundai awal tahun ini menegaskan komitmennya untuk mempercepat pengembangan masyarakat hidrogen dengan memanfaatkan teknologi sel bahan bakar, dengan mengumumkan FCEV Vision 2030. "Ketika diproduksi dari sumber terbarukan dan rendah karbon seperti energi matahari dan angin serta teknologi dan solusi penyimpanan penangkapan karbon (CCS), hidrogen memiliki nol emisi CO2," tulis pernyataan Hyundai Motor Group, Ahad (27/1).
Seperti dicatat oleh laporan McKinsey baru-baru ini, dalam skala, hidrogen dapat memenuhi 18 persen dari permintaan energi dunia. Dewan Hidrogen Dunia memprediksi permintaan tahunan untuk hidrogen akan meningkat sepuluh kali lipat pada tahun 2050, menciptakan lapangan kerja dan memperkuat ekonomi.
Pekan lalu, Hyundai Motor Co dan afiliasinya Kia Motors Corp mengatakan telah membukukan hasil penjualan yang lemah di dua pasar mobil paling penting di dunia tahun lalu. Penurunan penjualan tersebut karena kurangnya model yang kompetitif.
Dilansir Yonhap, Selasa (22/1), Hyundai menjual hanya sekitar 677.946 kendaraan di Amerika Serikat untuk keseluruhan 2018. Jumlah penjualan ini turun 1,1 persen dari 685.555 unit setahun sebelumnya. Penjualan Kia hampir tidak berubah dengan 589.673 unit dibandingkan dengan 589.668 setahun yang lalu.
Di Cina, penjualan produsen mobil Korea Selatan ini juga tetap lemah pada tahun lalu. Hyundai menjual sekitar 370.002 unit di pasar mobil tunggal terbesar di dunia, naik 2,8 persen dari tahun sebelumnya 360.006. Penjualan Kia naik 0,6 persen menjadi 790.177 dari 785.006 selama periode yang sama, menurut data penjualan perusahaan.
Kedua pembuat mobil Korea terlambat menanggapi peningkatan permintaan untuk SUV di pasar global. Untuk menghidupkan kembali penjualan, Hyundai meluncurkan SUV all-new Santa Fe di AS akhir tahun lalu dan berencana untuk memperkenalkan SUV andalan Palisade dan crossover entry-level baru untuk menarik lebih banyak pelanggan. Mereka juga bermaksud untuk meluncurkan sedan all-new Sonata di Amerika Utara yang kritis tahun ini.