Ahad 27 Jan 2019 10:45 WIB

Hyundai akan Produksi 700 Ribu Kendaraan Hidrogen pada 2030

Permintaan tahunan untuk hidrogen akan meningkat sepuluh kali lipat pada 2050.

Red: Friska Yolanda
Logo Hyundai. Ilustrasi
Foto: Pixabay
Logo Hyundai. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Produsen mobil Korea, Hyundai Motor Group, akan meningkatkan produksi kendaraan berbahan bakar hidrogen (fuel cell) menjadi 700.000 unit setahun pada 2030. Hyundai juga akan menjajaki peluang bisnis baru untuk memasok sektor transportasi, pembangkit listrik, dan sistem penyimpanan energi lainnya pada masa mendatang.

Hyundai awal tahun ini menegaskan komitmennya untuk mempercepat pengembangan masyarakat hidrogen dengan memanfaatkan teknologi sel bahan bakar, dengan mengumumkan FCEV Vision 2030. "Ketika diproduksi dari sumber terbarukan dan rendah karbon seperti energi matahari dan angin serta teknologi dan solusi penyimpanan penangkapan karbon (CCS), hidrogen memiliki nol emisi CO2," tulis pernyataan Hyundai Motor Group, Ahad (27/1).

Seperti dicatat oleh laporan McKinsey baru-baru ini, dalam skala, hidrogen dapat memenuhi 18 persen dari permintaan energi dunia. Dewan Hidrogen Dunia memprediksi permintaan tahunan untuk hidrogen akan meningkat sepuluh kali lipat pada tahun 2050, menciptakan lapangan kerja dan memperkuat ekonomi.

Pekan lalu, Hyundai Motor Co dan afiliasinya Kia Motors Corp mengatakan telah membukukan hasil penjualan yang lemah di dua pasar mobil paling penting di dunia tahun lalu. Penurunan penjualan tersebut karena kurangnya model yang kompetitif.