REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--PT Len Industri (Persero) menangani sistem propulsi dalam pengembangan kandungan lokal mobil listrik.
Direktur Utama Len Wahyuddin Bagenda di Jakarta, Selasa, perseroan memiliki divisi produksi dan telah mempersiapkan organisasi divisi itu sejak tiga tahun lalu untuk mengembangkan energi terbarukan.
Pendukungan yang meliputi inverter, "DC chopper", "battery charger", dan "battery management system" untuk pengembangan mobil listrik sejalan dengan fokus perseroan dalam pengembangan energi terbarukan, yakni penguasaan teknologi "pulse width modulation" (PEM).
"Energi terbarukan ini menggunakan prosesor DSP yang merupakan `basic technology` energi terbarukan dalam bisnis tersebut," kata Wahyuddin dalam pesan singkatnya.
Ia menambahkan Len juga memiliki kemampuan memproduksi lokal untuk komponen utamanya dalam bisnis energi tersebut, yakni transformator serta fasilitas ruangan produksi yang sangat memadai untuk perakitan dan uji coba.
"Kami juga mempunyai jaringan sinergis antar BUMN berupa beberapa MoU kerja sama pengembangan dan produksi dalam bisnis energi tersebut," ungkapnya.
Sistem propulsi motor listrik merupakan sistem penggerak pada kereta yang menggunakan motor listrik sebagai penggerak utama. Ada dua tipe motor listrik yang digunakan yaitu motor AC dan motor DC.
Selain PT Len, PT Pindad (Persero) dipercaya untuk mendukung pembuatan motor penggerak mobil listrik, yakni motor "permanent magnet" dengan spesifikasi "brushless DC motor" 25 kilowatt, tegangan 400 volt, dengan putaran maksimal 500 rpm.
Pindad menargetkan efisiensi motor penggerak mobil listrik ini 95 persen dengan berat motor sekitar 18 kilogram. Magnet yang digunakan NdFeB 45H, didukung oleh kelas isolasi F.
Pengembangan motor dan mobil listrik ini melibatkan lima perusahaan, yaitu PT Len Industri, PT Pindad Persero, PT Nipress Tbk, PT Hikari Solusindo Sukses, dan PT Respati Information Technology.