REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah penelitian mengungkap seberapa kotor kursi bayi yang berada dalam sebuah kendaraan. Hasil penelitian itu kemudian di rilis dalam beberapa gambar untuk menunjukan tingkat perkembangan bakteri yang terjadi kursi bayi tersebut.
Seperti diwartakan The Sun, penelitian dilakukan dalam berbagai jenis mobil oleh perusahaan penyewaan mobil Leasing Option. Para peneliti menyeka berbagai bagian interior mobil untuk mengetahui seberapa banyak bakteri yang tumbuh di dalam kendaraan.
Hasil riset menunjukan bahwa hampir setengah dari orang tua atau sektiar 44 persen hanya membersihkan kursi bayinya dua kali dalam setahun. Selanjutnya, satu dari sepuluh hanya mencuci kursi bayi mereka setahun sekali. Sementara itu, 16 persen responden malah tidak pernah membersihkan kursi bayinya.
Lebih lanjut, penelitian juga dilakukan dengan mengukur tingkat kebersihan pada setir, rem tangan, dan tongkat perseneling. Area tersebut hanya menunjukan tingkat bakteri sekitar 10 hingga 20 LOD (Limit of Detection) yang artinya masih dalam batas normal.
Riset kemudian diteruskan ke kursi bayi. Hasilnya, kuris bayi memendam setidaknya 3000 LOD. Bakteri utama yang menempati kursi tersebut adalah streptokokus dari tinja yang bisa memicu infeksi pneumonia, meningitis, dan infeksi telinga akibat bakteri.
Menurut studi tersebut, kursi bayi di mobil dipenuhi bakteri yang berasal dari tinja. Jumlahnya tiga kali lipat dari ambang batas kesehatan. Risiko si kecil terpapar penyakit pun lebih besar.
Tampaknya, orang tua muda lebih bersih dalam urusan kursi bayinya. Sepertiga responden berusia antara 18 hingga 24 membersihkan car seat anak mereka seminggu sekali. Sementara itu, di kelompok usia 24 hingga 44 tahun hanya satu dari lima yang melakukan hal serupa.