Senin 05 Jun 2023 18:13 WIB

Jangan Angkat Kaki ke Dasbor Mobil, Akibatnya Bisa Fatal Jika Terjadi Kecelakaan

Mengangkat kaki ke dasbor mobil tampak sepele, namun ternyata timbulkan bahaya.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Qommarria Rostanti
Kecelakaan mobil (ilustrasi). Ada beberapa kesalahan saat berkendara yang meningkatkan risiko bahaya.
Foto: MgIt03
Kecelakaan mobil (ilustrasi). Ada beberapa kesalahan saat berkendara yang meningkatkan risiko bahaya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kecelakaan mobil yang terjadi di jalan raya disebabkan oleh beragam faktor. Misalnya, mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi, penggunaan alkohol dan narkoba, mengantuk, serta mobil rusak. Mengemudi dalam keadaan terganggu bukan satu-satunya bahaya di jalan raya.

Pakar medis mengungkapkan kesalahan umum berkendara yang sering kita lakukan yang membawa maut. Apa saja itu? Berikut ulasannya seperti dilansir laman HuffPost, Senin (5/6/2023):

Baca Juga

1. Meletakkan kaki di atas dasbor

Ahli bedah olahraga ortopedi bersertifikat yang berbasis di Palm Beach County, Florida, dr David Abbasi mengatakan, mengangkat kaki ke atas dasbor mobil mungkin tampak santai dan sepele tapi bisa menimbulkan banyak bahaya.

Menurut dia, jika terjadi tabrakan, Anda akan menghadapi cedera ortopedi serius pada ekstremitas yang akan mengubah hidup seperti patah tulang, dislokasi, yang mungkin memerlukan amputasi atau kehilangan anggota tubuh.

“Jangan lakukan itu,” ujarnya.

2. Mengenakan jepit rambut bermodel claw clip

Seorang pengguna Tiktok mendokumentasikan kunjungan ruang gawat daruratnya setelah mengalami kecelakaan mobil saat mengenakan claw clip. Dia mengalami luka di bagian belakang kepalanya.

Betsy Grunch, seorang ahli bedah saraf bersertifikat di Longstreet Clinical Neurosurgery yang berbasis di Gainesville, Georgia, berduet dengan video tersebut, mengonfirmasi risiko yang terkait dengan mengemudi dengan aksesori rambut. “Skenario yang lebih mungkin terjadi adalah kulit kepala Anda harus diperbaiki,” ujarnya.

Grunch mengatakan claw clip yang dikenakan di belakang kepala bisa menjadi risiko jika Anda terlibat kecelakaan. Benda tersebut dapat menyebabkan kerusakan pada kulit kepala dan mungkin dapat menyebabkan cedera otak traumatis oleh benda yang tertanam di bagian belakang kepala Anda.

“Namun, tengkoraknya sangat tebal di daerah oksipital, sehingga kematian akibat memakai claw clip akan sangat kecil kemungkinannya,” kata Grunch.

3. Mengganti car seat anak terlalu cepat

Seorang dokter darurat pediatrik di John Hopkins All Children’s Hospital di St Petersburg, Florida, Meghan Martin, mengatakan ada bahaya yang datang dengan terlalu cepat memindahkan anak dari car seat. Untuk anak usia dua hingga empat tahun, menggunakan car seat menghadap ke belakang dengan sabuk pengaman adalah perlindungan terbaik. Ketika anak-anak melebihi kursi yang menghadap ke belakang, mereka dapat menggunakan kursi yang menghadap ke depan dengan sabuk pengaman dan penambat atas hingga usia lima tahun. 

4. Memegang hewan peliharaan di kursi depan

Direktur medis dari fasilitas VCA California Veterinary Specialists Murrieta, Sarah Hoggan, mengatakan hewan peliharaan tidak boleh berkendara dengan santai di dalam kendaraan, dan itu termasuk berada di kursi depan. Menurut Hoggan, kebanyakan hewan peliharaan tidak memenuhi persyaratan ukuran minimum kantung udara (airbag), dan bahkan mereka yang melakukannya, tidak memiliki anatomi sabuk pengaman dasar untuk menjadi pelindung.

“Oleh karena itu, tindakan yang ditambahkan ke kendaraan untuk meningkatkan kelangsungan hidup manusia dapat meningkatkan risiko trauma fatal bagi sebagian besar hewan peliharaan. Itu berarti baik posisi kursi depan, kursi penumpang, maupun pangkuan pengemudi tidak aman,”ujar Hoggan.

5. Menghias roda kemudi

Aksesori mobil bisa berbahaya, terutama jika mengganggu airbag. Hal yang sama berlaku untuk barang lepas.

Seorang dokter darurat yang berbasis di Pantai Boynton, Florida, Daniella Lamour, mengatakan rhinestones atau permata di roda kemudi dapat membahayakan jika terjadi kecelakaan. “Itu dapat bertindak sebagai proyektil setelah bersentuhan dengan airbag dan melukai orang-orang di dalam kendaraan,” kata Lamour.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement