REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan, kabut asap pekat masih mengepung wilayah Meulaboh, Ibu Kota Kabupaten Aceh Barat, Aceh, saat ini. "Kabut asap masih mengepung Meulaboh, Aceh," ucap Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho melalui telepon seluler dari Banda Aceh, Rabu (26/7).
Ia mengaku, pihaknya terus memantau kondisi terkini, terutama wilayah rawan terbakar di Aceh seperti saat ini karena musim kemarau baik di pesisir pantai Barat maupun pantai Timur. Dalam sepekan terakhir, dilaporkan titik api telah membakar kawasan hutan dan lahan, terutama di lahan gambut pada enam kecamatan di Aceh Barat.
Laporan terakhir diterima oleh Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA) menyebut, kebakaran lahan gambut telah mencapai 70 hektare lebih. Sejumlah sekolah telah diliburkan dan rumah sakit setempat dilaorkan telah merawat 23 orang warga Meulaboh akibat menderita infeksi saluran pernafasan akut (ISPA).
Diperkirakan jumlah korban terserang ISPA di Aceh Barat, terus bertambah karena mayarakat setempat terpaksa menghirup udara bercampur asap. "Kebakaran hutan dan lahan, masih melanda Aceh Barat. BNPB telah kerahkan heli pembom air," kata Sutopo.
Deputi Bidang Meteorologi BMKG Yunus Swarinoto, mengatakan, pihaknya telah melakukan analisa terhadap perkembangan titik panas dan pergerakan kabut asap. Pengamatan Satelit Aqua dan Terra, lanjutnya, titik panas dengan tingkat kepercayaan tinggi di wilayah Aceh, terdeteksi selama enam hari terakhir berturut-turut mengalami peningkatan. "Terbanyak yakni Selasa, (24/7), dengan jumlah titik panas. Sebaran titik panas lebih banyak terkonsentrasi di wilayah pesisir Barat, Aceh," katanya.