Kamis 27 Jul 2017 09:12 WIB

Kemacetan dan Kesemrawutan Jakarta Sambut Kapolda Metro Baru

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Nur Aini
Sejumlah kendaraan terjebak kemacetan di kawasan Bundaran HI, Jakarta. Ilustrasi (Republika/Agung Supriyanto)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Sejumlah kendaraan terjebak kemacetan di kawasan Bundaran HI, Jakarta. Ilustrasi (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane mengatakan, Kapolda Metro Jaya yang baru, Irjen Idham Azis diharapkan dapat melakukan terobosan-terobosan dalam melayani publik Jakarta. Terobosan yang dimaksud di antaranya adalah untuk mengatasi kemacetan dan kesemrawutan lalu lintas Jakarta.

"Idham perlu melakukan terobosan dan rekayasa lalu lintas yang agak ekstrem untuk menghindari kepadatan lalu lintas ibu kota. Misalnya melarang semua truk kontainer memasuki wilayah Jakarta, baik siang maupun malam hari. Artinya semua kontainer harus melintasi JORR, termasuk ke pelabuhan Tanjung Priok," kata Neta dalam pesan singkat yang diterima Republika.co.id, Kamis (27/7).

Selain itu, cara yang bisa dilakukan menurutnya adalah dengan memberlakukan genap-ganjil bagi kendaraan mobil dan motor yang melintasi wilayah Jakarta. Sehingga, jumlah kendaraan yang bergerak dan memasuki kota Jakarta bisa berkurang drastis dan kepadatan lalu lintas bisa disiasati. "Masalah lalu lintas adalah masalah pelik bagi Jakarta yang tidak ada ujungnya jika tidak dilakukan terobosan ekstrem," kata Neta.

Neta menilai Idham akan mampu menjawab setiap tantangan karena bukanlah orang baru bagi Polda Metro Jaya. Ia pernah bertugas di Depok, di Jakarta Barat dan di lingkungan Polda Metro Jaya. Sehingga, menurutnya Idham pasti sangat paham dengan karakteristik dan potensi gangguan keamanan Jakarta, serta sangat paham dengan daerah-daerah rawan ibu kota.

Baca juga: Ini Langkah Kapolda Metro Baru Atasi Kemacetan Jakarta

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement