REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto akan bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono di Cikeas, Kamis (27/7) malam. Meski ada sinyal kuat koalisi dua dari partai oposisi ini, politisi Gerindra Supratman Andi Atgas mengatakan masih terlalu prematur membicarakan soal itu.
"Terlalu prematur bicara soal koalisi. Ini pemilu 2019. Pendaftaran calon presiden masih di bulan Agustus atau September 2018. Jadi masih terlalu prematur. Tetapi komunikasi dari awal sudah harus kita bangun," kata Supratman di Gedung DPR RI, Kamis (27/7) malam.
Supratman mengatakan Prabowo terbuka melakukan komunikasi dengan siapa saja. Komunikasi politik antara dua ketua umum parpol ini, disebut Supratman sebagai ajang tukar pikiran dalam rangka mencari solusi-solusi membangun sebuah sistem kebangsaan.
Di dalam pembahasan RUU pemilu yang lalu, Gerindra juga bertemu dengan tujuh ketua umum parpol. Menurut Supratman, pertemuan ini merupakan rangkaian komunikasi politik dari pertemuan tersebut. Ia menyatakan Prabowo bersama SBY yang merupakan dua tokoh besar yang diharapkan bisa memberi solusi ke depan bagi perjalanan bangsa ini.
Adapun soal waktu pertemuan yang dilakukan tepat setelah pengesahan RUU Pemilu, Supratman mengatakan hal itu hanya soal waktu saja. Dalam pertemuan dengan tujuh ketua umum parpol itu, kebetulan SBY sedang berada di luar negeri. Begitu pula, jelang proses pengambilan keputusan paripurna DPR RI.
"Menurut kami pasti ada pembicaraan-pembicaraan menyangkut soal pelaksanaan pilpres yang akan datang. Tapi bukan itu fokusnya. Fokusnya Pasti yang akan dibicarakan, bagaimana kita keluar dari krisis yang kita alami saat ini. Bagaimana pertumbuhan dan roda pembangunan bisa ditingkatkan," ujar Supratman.