Kamis 27 Jul 2017 12:20 WIB

Denpasar Alami Kelangkaan Garam

Hujan Ganggu Produksi Garam di Sumenep.
Foto: Antara
Hujan Ganggu Produksi Garam di Sumenep.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Kota Denpasar mengalami kelangkaan garam sehingga membuat harga komoditas ini naik di pasar tradisional. "Harga garam lokal mulai merangkak naik mendekati harga Rp 10 ribu rupiah per kilogram dari harga normal hanya Rp 6.000," kata pedagang garam Nyoman Kerti saat ditemui di Pasar Badung, Denpasar, Kamis (27/7).

Senada dengan itu, pedagang garam lainnya, Wirjaya mengaku kenaikan harga itu merupakan akibat dari kelangkaan garam di pasar itu. "Kelangkaan garam ini terjadi karena minimnya pasokan garam dari luar Jawa. Gagalnya panen akibat cuaca buruk yang terjadi di Bali itulah yang menjadi penyebab kurangnya pasokan garam di Bali," katanya.

Sedangkan harga garam kemasan bermerek dan beryodium yang dipasok dari Jawa berkisar Rp 2.000 per 175 gram yang di jual per sachet. Sedangkan untuk per bal yang berisi 20 sachet di jual hingga Rp 65 ribu.

Sejumlah pembeli mengeluhkan harga garam yang terus merangkak naik di sejumlah pasar. "Saya berharap pemerintah Jokowi dapat menekan harga dan kelangkaan garam di pasaran, agar kelangkaan ini tidak terjadi dan kembali normal seperti biasanya," kata Ling Ling seorang pembeli.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement