REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Pemimpin Hizbullah Lebanon Sayyid Hassan Nasrallah mengklaim, kelompoknya menuju kemenangan besar dalam pertempuran di sepanjang perbatasan Suriah-Lebanon.
"Kami menghadapi kemenangan militer yang sangat besar," ujar Nasrallah dalam pidatonya di televisi, seperti dilaporkan laman Al Arabiya, Kamis (27/7).
Ia mengatakan, gerilyawan Front Nusra yang selama ini bertempur melawan Hizbullah telah kehilangan sebagian besar teritorialnya di daerah perbatasan Jroud Arsal. "Begitu pertempuran berakhir, Hizbullah siap untuk menyerahkan wilayah yang telah direbutnya bila tentara Lebanon memintanya," ujar Nasrallah.
Di pinggiran kota Arsal di Lebanon, operasi Hizbullah berfokus pada mantan gerilyawan Front Nusra, yang merupakan organisasi terafiliasi Alqaidah sebelum akhirnya memutuskan hubungan. Pertempuran Hizbullah berikutnya diperkirakan akan mencoba merebut kantong-kantong kekuasaan ISIS yang dekat dengan mereka.
Dalam beberapa hari terakhir, para simpatisan Hizbullah juga telah melakukan pertempuran bersama tentara Suriah di sekitar Kota Fleita. Dalam konfrontasi tersebut, menurut sumber keamanan, menyebabkan sekitar puluhan anggota Hizbullah tewas.
Adapun tentara Lebanon, penerima dukungan militer Amerika Serikat dan Inggris, belum berpartisipasi dalam operasi serangan Hizbullah. Mereka justru membentuk posisi bertahan di sekitar Arsal. Nasrallah menilai formasi bertahan militer Lebanon memang penting dilakukan.