REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Ketua Yayasan Metta Mama & Maggha, Vivi Monata Adiguna mengaku tidak mengetahui pengunggah pertama video viral tentang Baby J yang dianiaya ibu kandungnya sendiri.
Baby J alias Jack Bani yang berusia tujuh bulan saat dirawat di yayasan berlokasi di Jalan Gunung Lawu No. 30, Denpasar itu masih berada dalam perawatan yayasan sejak dititipkan di 20 Maret 2017.
Vivi menceritakan video tersebut direkam langsung oleh Maria Dangu (MD), ibu kandung Baby J. MD mengirimkan video tersebut kepada ayah kandung Baby J, Otmar Daniel Adelsberger, warga berkebangsaan Austria.
Ayah biologis Baby J yang diketahui berprofesi sebagai pelatih ski itu kemudian mengirimkan video tersebut kepada yayasan. Video itu kemudian diteruskan ke dinas sosial dan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A).
"Pihak yayasan tidak pernah mengunggah video itu. Video itu viral tanpa sepengetahuan kita," kata Vivi dijumpai Republika.co,id, Sabtu (29/7).
Kuasa Hukum Yayasan Metta Mama & Maggha, I Nyoman Yudara mengatakan setelah video penganiayaan itu menjadi viral, yayasan membuat pengaduan ke Kepolisian Daerah Bali. Yayasan bermaksud menjelaskan kronologisnya.
"Kami tak berusaha mempidanakan ibunya. Kami hanya mendesak Polda Bali untuk menindaklanjuti kasus ini, sementara Baby J masih kami amankan di yayasan sampai kesehatannya membaik. Kami tak mencampuri proses hukum Baby J karena itu ada ranahnya sendiri," kata Yudara.
Yudara berharap polisi memberi perlindungan hukum pada Baby J. Yayasan Metta Mama & Maggha dan Dinas Sosial Provinsi Bali berusaha melakukan penilaian dulu pada ibu kandung Baby J tentang layak tidaknya yang bersangkutan merawat bayinya saat ini.
"Kami akan adakan observasi ulang dan pendapat kedua terhadap penyakit kejiwaan ibu Baby J," kata Yudara.
Ikuti Whatsapp Channel Republika