REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Rex Tillerson mengatakan bahwa negaranya bukanlah musuh Korea Utara (Korut). Namun Korut, menurut dia, telah menunjukkan ancaman dan AS harus meresponsnya.
Tillerson mengungkapkan bahwa AS tidak menghendaki apapun dari rezim Korut saat ini. "Kami tidak mencari perubahan rezim, kami tidak mencari keruntuhan rezim, kami tidak mencari penyatuan kembali semenanjung (Korea) yang dipercepat, kami tidak mencari alasan untuk mengirim militer ke Korut," ujarnya seperti dilansir laman BBC, Rabu (2/8).
Kendati demikian, Korut, kata Tillerson telah menunjukkanancaman yang riil kepada AS. Terlebih setelah melakukan uji coba rudal balistik antarbenua pekan lalu yang diklaim mampu menjangkau seluruh daratan AS.
"Kami bukan musuh Anda (Korut), kami bukan ancaman Anda, tapi Anda menunjukkan ancaman yang tidak dapat diterima oleh kami dan kami harus meresponsnya," ujar Tillerson.
Pada Jumat (28/7) Korut kembali melakukan uji coba rudalbalistik antarbenua (ICBM). Rudal tersebut diklaim Korut telah mampu menjangkau seluruh daratan AS. Pemimpin tertinggi Korut Kim Jong-un menilai hal ini patu tmenjadi peringatan tegas bagi AS agar tidak mengambil tindakan provokasi terhadap negaranya.
Kendati demikian, pascauji coba tersebut, AS segera mengambil tindakan diplomasi dan militer. Pertama AS mendesak Cina agar mampu menahan sekutu dagangnya Korut agar menghentikan program rudalnya. AS juga mengerahkan pesawat bomber ke Semenanjung Korea untuk mengantisipasi serangan rudal Korut.
Berkaitan dengan hal ini, sebelumnya Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley mengatakan bahwa masa dialog dengan Korut telah berakhir. Ia meniali tidak ada gunanya lagi menyusun resolusi di Dewan Keamanan PBB untuk mengatur sikap negara pimpinan Kim Jong-un tersebut. Sebab sudah cukup banyak resolusi Dewan Keamanan PBB yang dilanggar Korut.