REPUBLIKA.CO.ID,Ketika Campbell Irvine pertama kali tiba di Australia, dia tidak berniat menjadikan negara ini sebagai tempat tinggalmya selama empat dekade berikutnya. Inilah kisah penyair yang masih berkeliling mengisahkan kehidupan generasi terdahulu.
Pria asal Selandia Baru yang sekarang lebih dikenal sebagai Campbell the Swaggie mengikuti sebuah band, The Bushwhackers, ke Australia pada 1975. Sekarang dia menjalani kehidupan di jalan, berkeliling dari festival ke festival dengan sebuah barang pecah belah, beberapa tas dan topi khasnya.
"Bagi orang zaman sekarang, saya ini semacam ikon Australia kuno," katanya. "Atau hal yang paling dekat dengan itu."
Di bawah langit
Campbell lebih menganggap dirinya sebagai seorang pendongeng daripada penyair. Pertunjukannya berupa perpaduan antara karya dari penyair-penyair lainnya, kronik kehidupan dan kisah tentang persahabatan, multikulturalisme dan "apapun yang terjadi pada hari itu".
"Saya telah melakukan perjalanan dalam hidupku, menyusuri rute ternak di Queensland bagian barat dan Australia Selatan," katanya. "Jadi, sama seperti mengisahkan gaya hidup yang saya masih coba teruskan di bawah langit."
Campbell mengatakan pertunjukan festival memberinya cukup uang untuk menjalani kehidupan yang telah dipilihnya itu. Namun dia pun selalu menerima koin yang diberikan penonton saat pertunjukannya. "Anda mendapatkan apapun yang Anda bisa, seperti mencukupi," kata Campbell.
Dan meski dia pernah menerima tunjangan pemerintah, hal itu bukan sesuatu yang dia pikirkan selama 25 tahun lebih. "Saya menjauhkan diri dari jaminan sosial sekitar tahun 1990," katanya. "Saya lupa datang dan melakukan hal itu karena terlalu banyak pikiran."
Aturan
Meskipun tidak peduli pada siapa pun, Campbell tetaplah mengikuti serangkaian peraturan tertentu. Pertunjukannya, entah di festival atau di jalanan, berupa berbagi cerita dan membantu orang lain memahami kehidupan generasi terdahulu.
"Ini semacam hubungan persahabatan - tentang persahabatan, itulah artinya menjadi pengelana," katanya. "Membantu orang lain, mendahulukan orang lain sebelum diri sendiri."
Di atas segalanya, hal inilah yang membuat Campbell tetap melakukan pertunjukannya. "Ada yang mereka sebut sebagai aturan Matilda Waltzers' Union, bahwa tidak ada pengelana yang bisa berusia lebih dari 100 tahun," katanya.
"Jadi kira-kira di situlah usia pensiun seorang pengelana," tambah Campbell lagi.
Diterbitkan Rabu 2 Agustus 2017 oleh Farid M. Ibrahim dari artikel ABC News di sini.