Jumat 04 Aug 2017 09:32 WIB

Gerindra Minta Victor Laiskodat Minta Maaf

Logo Partai Gerindra
Foto: dok. Republika
Logo Partai Gerindra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Gerindra meminta Ketua DPP Partai Nasdem Victor Laiskodat meminta maaf secara terbuka kepada Partai Gerindra. Ini terkait pernyataannya dalam suatu acara di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), baru-baru ini, yang menyebut Gerindra sebagai partai pendukung ormas anti NKRI. 

Dalam potongan video yang beredar, Jumat (4/8), politikus Nasdem itu diketahui menyebut Partai Gerindra sebagai salah satu partai yang mendukung kelompok ektremis Islam di Indonesia.  Selain Gerindra, Victor juga menyebut sejumlah partai lainnya seperti Demokrat, PKS, dan PAN. 

"Kami menuntut Victor secara resmi dan terbuka meminta maaf ke Gerindra. Pernyataannya dalam acara di NTT itu justru membuktikan bahwa Victor anti Pancasila dan anti kebhinekaan sesungguhnya," kata Wasekjen Partai Gerindra, Andre Rosiade, saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (4/8).

Menurut Andre, pernyataan Victor yang merupakan Ketua Fraksi Partai Nasdem di DPR dalam video berdurasi kurang dari satu menit, kata Andre, berpotensi melahirkan gelombang kemarahan kader Partai Gerindra dan umat Islam dari berbagai daerah. Kasus serupa sebelumnya menimpa eks Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). 

Ditekankan, komitmen Prabowo Subianto sejak awal mendirikan Gerindra tidak perlu diragukan lagi. Prabowo Subianto merupakan salah satu prajurit yang berdarah-darah menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Dalam sebuah video yang beredar, Victor menyebut ada sebagian kelompok yang ingin membuat negara Khilafah. Dan, partai pendukung kelompok itu adalah Gerindra, Demorkat, PKS, dan PAN.

Sementara, Victor belum bisa dimintai klarifikasinya soal pernyataannya itu. Hingga Jumat (4/8) pagi, nomor telepon genggamnya tak aktif dan tidak bisa dihubungi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement