Senin 07 Aug 2017 14:12 WIB

RS Indonesia Tahap Pertama di Rakhine Selesai

Rep: Amri Amrullah/ Red: Agus Yulianto
 Divisi Konstruksi Pembangunan IHC MER-C Ichsan Thalib (kiri) dan Ketua Tim ke-3 Myanmar MER-C Joserizal Jurnalis (ILustrasi)
Divisi Konstruksi Pembangunan IHC MER-C Ichsan Thalib (kiri) dan Ketua Tim ke-3 Myanmar MER-C Joserizal Jurnalis (ILustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Empat relawan tim teknis Rumah Sakit (RS) Indonesia, Senin (7/8), kembali bertolak ke Myanmar. Kunjungan dilakukan seiring telah selesainya pembangunan tahap pertama, yaitu pengurukan dan pemagaran lahan RS Indonesia seluas lebih dari 7.000 meter persegi.

RS Indonesia ini terletak di Muaung Bwe, Mrauk U, provinsi Rakhine. Keempat relawan tersebut adalah Ketua Tim Pembangunan RS Indonesia, Myanmar Ichsan Thalib, Ketua Divisi Konstruksi MER-C Idrus M. Alatas, serta Agus Subiyakto Saleh dan Nur Ikhwan Abadi.

Ketua Tim, Ichsan Thalib mengatakan, agenda kunjungan kali ini adalah untuk melakukan supervisi pekerjaan tahap pertama yang dikerjakan oleh kontraktor lokal. "Sekaligus melakukan finalisasi pembayaran," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (7/8).

Pekerjaan tahap pertama semula diperkirakan memakan waktu dua hingga tiga bulan. Namun, sejak dimulai pada 25 Mei 2017 lalu, meskipun wilayah ini kerap dilanda hujan lebat, ternyata bisa diselesaikan pada akhir Juli 2017 lalu. "Pekerjaan pengurukan dan pemagaran lahan RS Indonesia bisa selesai hanya dalam jangka waktu dua bulan," ujarnya.

Dikatakan Ichsan, tidak hanya bidang teknis pembangunan, MER-C juga mengikutsertakan seorang ahli teknik lingkungan. Ahli yang diikutkan ini untuk mengadakan studi lanjutan dalam rangka mengatasi permasalahan air bersih yang sulit di wilayah sekitar RS Indonesia.

"Air di wilayah ini payau, sehingga, selama ini masyarakat mengandalkan dan sangat bergantung dari air tadah hujan," ujarnya. Keikutsertaan ahli teknik lingkungan dalam misi ini diharapkan bisa mengatasi permasalahan air bersih yang tidak hanya sangat penting bagi operasional RS Indonesia ke depan namun juga bagi kehidupan masyarakat sekitar baik Muslim maupun Budha.

Ketua Divisi Konstruksi MER-C, Idrus M. Alattas mengungkapkan agenda penting tim lainnya di Myanmar adalah melakukan persiapan tender untuk pembangunan tahap selanjutnya. Yaitu, bangunan utama RS Indonesia serta sarana pelengkapnya seperti rumah dokter dan perawat. Lama kunjungan tim untuk menuntaskan semua kegiatan diperkirakan selama 5 hari hingga hari Jumat/11 Agustus 2017 mendatang.

Pembangunan RS Indonesia di Myanmar adalah program kerjasama MER-C (Medical Emergency Rescue Committee) dan PMI (Palang Merah Indonesia) yang didukung oleh Pemerintah RI. MER-C kembali mengajak masyarakat Indonesia berpartisipasi dalam mewujudkan program ini. RS Indonesia di Myanmar diharapkan dapat menjadi salah satu diplomasi kemanusiaan dalam bidang kesehatan yang dapat mendorong terciptanya perdamaian bagi warga Muslim dan Budha di negara ini.

Dukungan dan donasi bagi program Pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Rakhine State, Myanmar dapat disalurkan melalui rekening Bank Mandiri, 124.000.8111.982 atau Bank Syariah Mandiri, 700.1306.833.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement