REPUBLIKA.CO.ID, PANGKALPINANG -- Omset toko seragam sekolah di Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang menjual atribut merah putih meningkat menjelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-72 Republik Indonesia (RI). "Omset toko meningkat signifikan pada saat peringatan HUT RI karena banyak yang membeli perlengkapan pawai," ujar salah seorang pemilik toko Qurrota A'yun, Yanti di Pangkalpinang, Jumat (11/8).
Tidak tanggung-tanggung tambahnya, peningkatan omset mencapai 10 kali lipat dibandingkan dengan hari biasanya. "Kalau hari-hari biasa cenderung sepi dengan omset Rp 2 juta hingga Rp 3 juta per hari, namun menjelang HUT RI omset meningkat 10 kali lipat yakni Rp 20 juta hingga Rp 30 juta per hari," katanya.
Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, Yanti harus menjaga stok untuk beberapa atribut seperti slayer, baret, sarung tangan, kaos kaki, lambang, peci, pin garuda dan kopel. "Stok beberapa atribut sudah dipersiapkan jauh-jauh hari agar tidak kehabisan karena pengalaman tahun-tahun sebelumnya beberapa asesoris habis terjual dan tidak mencukupi permintaan," katanya.
Untuk melayani pembeli yang meningkat Yanti harus menambahkan pegawainya sebanyak lima orang agar tidak kewalahan dan pembeli terlayani dengan baik. "Pelayanan adalah hal utama bagi kita jadi pada saat ramai seperti ini kita menambahkan lima pegawai dan pada hari biasa hanya satu pegawai saja. Kita juga memperpanjang waktu buka. Biasnya tutup pukul 20.00 WIB kini pukul 22.00 WIB," katanya.
Yanti menyebutkan, seragam dan atribut yang dijualnya merupakan hasil produksi sendiri dengan kualitas bagus. "Perlengkapan yang kita jual diproduksi sendiri namun produksi tidak di Pangkalpinang malainkan di Tasikmalaya," katanya.
Ia berharap pemerintah bisa memperbaiki ekonomi lebih baik lagi karena perekonomian daerah mempengaruhi omset pelaku usaha. "Perekonomian rakyat sangat menentukan perkembangan setiap usaha. Kita harapkan ekonomi Babel menunjukkan pergerakan yang lebih baik lagi," ujarnya.