REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Militer AS pada Jumat (11/8) membantah laporan yang menyatakan bahwa serangan udara di Propinsi Nangarhar, Afghanistan timur, telah menewaskan sebanyak 16 warga sipil, dengan mengatakan operasi mereka hanya menewaskan petempur.
"Para petempur telah diamati ketika mereka memuat senjata ke dalam sebuah kendaraan dan berada di bawah pengawasan hingga kendaraan tersebut dimusnahkan oleh sebuah serangan udara," kata Bob Purtiman, juru bicara militer AS di Afghanistan seperti dilansir Reuters.
"Serangan dilakukan di tengah medan terbuka. Tidak ada korban sipil yang tewas dalam serangan itu," katanya.
Sebelumnya di hari yang sama, gubernur distrik Haska Mena, Saaz Wali, mengatakan kepada wartawan bahwa sebanyak 16 warga sipil, termasuk diantaranya wanita dan anak-anak, tewas ketika sebuah kendaraan penumpang dan rumah di dekatnya terhantam sebuah serangan udara AS.