Ahad 13 Aug 2017 11:45 WIB

Industri Pertahanan AS Tunggu Kepastian Pentagon

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Bilal Ramadhan
Pentagon
Foto: http://blog.computerservicenow.com
Pentagon

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Sejumlah kontraktor untuk Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) sulit memprediksi bisnisnya, karena Presiden AS Donald Trump belum memberikan keputusan untuk mengisi beberapa posisi tingkat senior di Pentagon.

Chief Executive Leidos Holdings Inc Roger Krone mengatakan, belum dipastikannya posisi kunci di Pentagon dapat memperlambat pengadaan kontrak pemrintah. Selain itu, hal tersebtu juga menciptakan ketidakpastian bisnis bagi industri pertahanan.

"Masih tingginya jumlah kepemimpinan yang belum terisi, dapat menjadi potensi untuk headwinds," ujar Krone dilansir Reuters, Ahad (13/8).

Leidos Holdings Inc merupakan perusahaan penyedia layanan terbesar bagi angkatan bersenjata AS. Departemen Pertahanan AS memiliki 42 jabatan tingkat atas yang belum terisi seperti penasihat umum, inspektur jenderal, sekretaris Angkatan Darat, dan wakil sekretaris Angkatan Darat.Dua perusahaan pertahanan terbesar AS yakni General Dynamics Corp dan L3 Technologies Inc menyatakan, pergantian jabatan di Pentagon yang tak kunjung selesai menyebabkan perlambatan bagi bisnis mereka.

"Departemen Pertahanan sedang berupaya untuk mengisi beberapa posisi di Pentagon dan ini telah mengakibatkan perlambatan," ujar Chief Financial Officer L3 Technologies Inc Ralph D''Ambrosio.

Diketahui Leidos Holdings Inc mengalami penundaan kontrak besar senilai 3,5 miliar dolar AS untuk program NMCI NextGen. Program ini untuk memperbarui internet yang digunakan oleh Angkatan Laut dan Korps Marinir AS.

Berdasarkan laporan dari firma analisis data Govini menyebutkan pada kuartal II 2017 belanja pertahanan sebesar 62,5 miliar AS. Nilai ingi cenderung lebih rendah dari belanja pertahanan pada periode yang sama tahun lalu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement