REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berkembangnya teknologi digital saat ini juga mempengarhui bisnis logistik yang terus mengalami petumbuhan. Masalah kualitas layanan seperti kecepatan dan ketepatan pengiriman barang menjadi kata kunci keberhasilan bisnis logistik.
Saat ini saja, nilai pasar industri logistik di Tanah Air mencapai Rp 2.100 triliun. Sedangkan pertumbuhannya tahun ini mencapai 14,7 persen. Hal itu tidak terlepas dari kian bergairahnya sektor ekonomi yang membutuhkan kelancaran distribusi barang dan jasa.
"Sektor logistik dan distribusi ini akan terus berkembang selama orang masih berkonsumsi," kata Presiden Direktur JNE Express Mohamad Feriadi, melalui keterangan tertulisnya dalam sebuah diskusi di sela pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS), Sabtu (12/7).
Tantangan dari sesama pemain di industri ini juga tak kalah besarnya. Tiap perusahaan terus bersaing memberikan layanan terbaiknya. Padahal, langkah ini juga memerlukan biaya atau investasi. Termasuk menyediakan armada transportasi yang andal dan efisien. "Memilih kendaraan yang berkapasitas lebih, hemat bahan bakar, dan biaya perawatan murah menjadi kunci keberhasilan," kata pria yang juga Ketua Asosiasi Perusahaan Pengiriman Ekspres dan Pos Indonesia (Aperindo) ini.