REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Wali Kota New York Bill de Blasio pada Ahad (13/8) mengutuk kekerasan di Charlottestille, Virginia, sebagai aksi terorisme dalam negeri.
"Mesti tidak berat untuk mengatakan apa yang terjadi di Charlettesville adalah aksi terorisme dalam negeri," kata de Blasio di akut Twitter-nya, Ahad.
Menurutnya, gerakan Supremasi Kulit Putih ini adalah bahaya buat semua, termasuk petugas penegak hukum, yang seringkali terlibat dengan kelompok pembenci ini. "Rakyat New York tahu siapa kita --kita adalah kota buat semua orang. Kita sangat sakit ketika melihat kekerasan yang dilancarkan atas nama kebencian," katanya menambahkan.
Wali Kota tersebut juga meminta reaksi Presiden Donal Trump atas bentrokan rusuh yang melibatkan supremasi kulit putih.
"Presiden Trump tumpul mengenai semuanya --sudah tiba waktunya untuk mengutuk Supremasi Kulit Putih di negara kita," katanya.
Di dalam satu pernyataan pada Sabtu, Trump mengatakan, "Kami mengutuk dengan sekeras-kerasnya diperlihatkannya aksi mengerikan kebencian, fanatisme dan kekerasan ini pada banyak sisi."
Gedung Putih mengatakan di dalam satu pernyataan pada Ahad bahwa ketika Presiden Trump mengutuk semua bentuk kekerasan, fanatisme dan kebencian yang diperlihatkan di Charlottesville pada akhir pekan ini "tentu saja itu meliputi supremasi kulit putih, KKK, New-Nazi dan semua kelompok ekstremis".
Jumlah korban meninggal menjadi tiga orang pada Sabtu di Charlottestille, Virginia, menyusul kekisruhan gerakan Supremasi Kulit Putih.