REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) meningkatkan patroli untuk mengantisipasi kebakaran hutan di Gunung Guntur, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
"Sebagai upaya pencegahan melakukan patroli rutin ke kawasan yang rawan terhadap kejadian kebakaran hutan," kata Kepala Seksi Konservasi Wilayah V Kabupaten Garut, Gede Gelgel Darmasaputra kepada wartawan di Garut, Senin (14/8).
Ia menuturkan hutan Gunung Guntur di kawasan hutan Blok Tegal Malaka, Kampung Naringgul, Desa Rancabango, Kecamatan Tarogong Kaler, terbakar, Jumat (11/8).
BKSDA koordinasi dengan instansi terkait melakukan upaya mengantisipasi agar kebakaran tidak terulang kembali dan meluas ke lokasi lain. "Koordinasi dengan pihak terkait, baik institusi pemerintah maupun lembaga masyarakat sekitar kawasan," kata Gede Gelgel.
Ia menambahkan, selain patroli, ada juga upaya memberikan pemahaman masyarakat agar tidak melakukan aktivitas di hutan yang dapat memicu terjadinya kebakaran. "Kita membantu memberikan pemahaman kepada masyarakat sekitar kawasan agar tidak melakukan aktivitas yang dapat mengakibatkan terjadinya kebakaran," katanya.
BKSDA masih menyelidiki penyebab kebakaran hutan Gunung Guntur yang menghanguskan tanaman hutan seluas tiga haktare, Jumat (11/8).
BKSDA menduga kebakaran itu karena perbuatan manusia yang melakukan aktivitas di Gunung Guntur hingga akhirnya hutan terbakar, selain faktor alam akibat musim kemarau. Sementara itu, Gunung Guntur terdapat hamparan tanaman alang-alang yang mudah terbakar sehingga setiap musim kemarau selalu terjadi kebakaran.