REPUBLIKA.CO.ID, Jakarta -- Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan mengatakan, Ketua DPR Setya Novanto (Setnov) sakit vertigo sehingga batal memimpin Rapat Paripurna DPR dengan agenda mendengarkan nota keuangan dari Presiden Joko Widodo.
"Saya dengar Pak Novanto sakit vertigo. Mari doakan agar cepat sembuh," kata Taufik usai menghadiri Rapat Paripurna DPR, di Gedung Nusantara, Jakarta, Rabu.
Taufik menjelaskan, seusai menghadiri Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR-DPD RI, langsung menghadiri rapat internal Fraksi PAN sehingga tidak mengetahui secara rinci pergantian pimpinan Rapat Paripurna DPR.
Menurutnya, Wakil Ketua DPR Fadli Zon dan Fahri Hamzah yang berkesempatan bertemu dengan Setnov sehingga mereka yang bisa menjelaskan lebih rinci. "Saya kebetulan ada rapat fraksi sehingga ketika masuk ruang sidang mendapatkan informasi bahwa Pak Novanto kurang sehat," ujarnya.
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan, Setnov kelihatan lemas sejak pagi, dan setelah pidato Ketua MPR dalam Sidang Tahunan MPR, yang bersangkutan mengatakan bahwa tidak enak badan.
Namun menurut dia, Ketua DPD Oesman Sapta Odang meminta agar Setnov tetap di lokasi karena yang bersangkutan akan menyampaikan pidato di Sidang Bersama DPR-DPD. "Setelah Sidang Bersama DPR-DPD RI, Pak Novanto ke ruangannya untuk diperiksa dan ternyata sakit," katanya.
Menurut dia, setelah diperiksa oleh dokter, Setnov memutuskan untuk pulang agar bisa istirahat. Sebelumnya, Wakil Ketua DPR Fadli Zon memimpin Rapat Paripurna DPR menggantikan Ketua DPR Setya Novanto, membacakan pidato pembukaan masa sidang 2017-2018 karena Setnov berhalangan hadir dikarenakan sedang sakit.
"Sebelum memulai rapat paripurna, perlu kami informasikan bahwa saudara ketua DPR RI pada sidang ketiga hari ini berhalangan hadir karena kurang sehat," kata Fadli dalam Rapat Paripurna DPR di Gedung Nusantara, Jakarta, Rabu.
Dia mengatakan, Setnov sakit karena dua kali menghadiri sidang yaitu Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD yang berlangsung pada Rabu (16/8) pagi.