REPUBLIKA.CO.ID, HELSINKI -- Dua orang tewas dan enam lainnya terluka akibat aksi penikaman di sebuah pasar di kota Turku, Finlandia, Jumat (18/8). Otoritas Finlandia menyatakan aksi brutal tersebut merupakan serangan teroris.
Insiden penusukan tersebut terjadi sekitar pukul 16:30 waktu setempat. Saat itu, kepolisian di barat daya Finlandia, melalui akun Twitter resminya, mengimbau agar warga menghindari daerah Turku.
“Beberapa orang tertusuk di pusat Turku. Warga diimbau untuk mengindari pusat kota,” kata kepolisian Finlandia, seperti dikutip laman the Guardian.
Laura Laine adalah salah satu saksi mata yang melihat aksi penusukan tersebut. Dia mengaku berdiri sekitar 20 meter dari tempat kejadian.
“Kami mendengar seorang wanita muda berteriak. Kami juga melihat seorang pria di alun-alun menggenggam sebuah pisau berkilau dan mengacungkannya ke udara. Saya mengetahui bahwa dia telah menikam seseorang,” ungkapnya.
Tak lama berselang setelah kejadian tersebut, kepolisian setempat segera menembak dan melumpuhkan tersangka penikaman. Tersangka diidentifikasi sebagai warga Maroko berusia 18 tahun.
Namun kepolisian Finlandia belum mengumumkan nama pria yang menjadi pelaku penusukan tersebut. Kepolisian hanya melaporkan bahwa saat ini tersangka sedang dirawat intensif di rumah sakit akibat luka tembak di pahanya.
Otoritas Finlandia pada awalnya hanya menganggap insiden tersebut sebagai aksi pembunuhan biasa dan tidak terkait dengan terorisme.
“Tindakan tersebut telah diselidiki sebagai pembunuhan, namun pada malam hari kami menerima informasi tambahan yang mengindikasikan bahwa tindakan pidana tersebut merupakan pembunuhan oleh teroris,” kata kepolisian Finlandia dalam pernyataan resminya.
Baca juga, Dua Tewas, Enam Luka, dalam Serangan Pisau di Finlandia.
Pada malam hari pascainsiden itu, kepolisian Finlandia memang menggerebek sebuah apartemen di Turku dan menangkap lima orang terduga yang terlibat dalam aksi penusukan. “Kami sedang menyelidiki peran kelima orang ini, tapi kami belum yakin apakah mereka berhubungan dengan (serangan),” ujar Markus Laine, seorang inspektur polisi, seperti dikutip laman Aljazirah.
“Kami akan menginterogasi mereka, setelah itu kami bisa memberitahu Anda lebih banyak. Tapi kelimanya memang pernah menjalin kontak dengan tersangka utama,” ucap Laine menambahkan.
Menurut Biro Investigasi Nasional Finlandia, yang memimpin penyelidikan kasus ini mengungkapkan bahwa korban tewas dalam aksi penusukan tersebut merupakan warga negara Finlandia. Sementara yang terluka, tiga di antaranya adalah warga negara asing, yakni satu warga Italia dan dua lainnya dari Swedia.
Aksi ini pun dikecam oleh sejumlah tokoh di Eropa. Sebab, penusukan di Turku terjadi hanya sehari setelah aksi penabrakkan pejalan kaki yang terjadi di Barcelona, Spanyol. Dalam insiden itu, 13 orang dilaporkan tewas dan sekitar 100 lainnya terluka.