Ahad 20 Aug 2017 17:42 WIB

Kasus Bendera, Anggota PKS: Tak Cukup dengan Maaf Saja

Nasir Djamil
Foto: Istimewa
Nasir Djamil

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Fraksi PKS DPR Nasir Djamil mengatakan kasus terbaliknya bendera Indonesia dalam buku panduan SEA Games tidak cukup hanya diselesaikan dengan minta maaf. Pemerintah Malaysia harus mengusut kasut ini secara tuntas.

"Menjadi aneh kalau mereka tidak tahu kalau bendera kita itu merah putih," kata Nasir kepada Republika.co.id, Ahad (20/8).

Natsir mengungkapkan letak Indonesia tidak jauh dengan Malaysia, termasuk penyelenggaraan SEA Games sudah dilakukan berkali-kali. Sehingga Nasir Djamil tidak habis pikir bagaimana bendera Indonesia bisa terbalik.

Kasus bendera terbalik ini, kata Nasir, harus disikapi secara serius. Misalnya dengan memanggil pihak panitia penyelenggara. "Prinsipnya harus tuntas diketahui kenapa sampai ada kejadian seperti itu. Tidak cukup dengan hanya minta maaf," ungkap anggota DPR dari Nanggroe Aceh Darussalam tersebut.

Diingatkannya, bangsa Indonesia sangat menghormati merah putih sebagai simbol negara. Bahkan persoalan lambang dan simbol negara ini diatur secara khusus dengan undang-undang.

Menteri Pemuda dan Olah Raga Malaysia Khairy Jamaluddin meminta maaf atas insiden bendera terbalik dalam buklet SEA Games 2017 di Kuala Lumpur. Menurutnya, kesalahan tersebut murni ketidaksengajaan.

"Bapak Imam (Nahrawi), tolong terima permintaan tulus saya. Tidak ada kedengkian. Saya sangat menyesal dengan kesalahan yang terjadi, saya minta maaf, " ujarnya lewat Twitter sebagai tanggapan atas pernyataan Menteri Pemuda dan Olah Raga, Imam Nahrawi, seperti diberitakan kantor berita, Bernama.

Dalam buklet SEA Games 2017, bendera Indonesia dicetak secara terbalik, yakni putih merah dari seharusnya merah putih. Sementara itu, Komite Penyelenggara SEA Games Malaysia (MASOC) dalam sebuah pernyataan, meminta maaf kepada rakyat Indonesia atas kesalahan yang tidak disengaja tersebut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement